Ganggu Debat, Pendukung Paslon No 2 Berulah Lewat Peluit

GANGGU DEBAT: Petugas bersitegang dengan paslon nomor urut dua, karena kedapatan membawa peluit di ruangan debat Pilgub Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Tak hanya di luar gedung, pendukung Cagub-Cawagub Jatim nomor dua, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno juga berulah di dalam Gedung Dyandra Convention Center, tempat debat publik kedua Pilgub Jatim, Selasa (8/5).
Dari pantauan di lapangan, saat jeda iklan, pendukung paslon nomor dua diberi kesempatan meneriakan yel-yel untuk memberi semangat paslon yang didukungnya. Namun ada yang membunyikan peluit, padahal hal ini jelas-jelas dilarang KPU Jatim selaku penyelenggara.
Panitia dari KPU Jatim yang mengetahui hal tersebut, langsung mendatangi sumber suara pluit dan mendapati dua kader salah satu Parpol pendukung, Armuji dan Baktiono.
Baca: Debat Kedua, Pendukung Paslon Nomor 2 Kembali Berulah
Namun saat panitia meminta peluit agar tidak mengganggu debat, keduanya menolak. Bahkan sempat terjadi 'adu mulut' antara Armuji dan Baktiono dengan petugas dari KPU Jatim. Melihat situasi tak kondusif, pendukung paslon nomor urut satu, Khofifah-Emil Dardak sontak meneriakkan, "Ndeso! Ndeso! Ndeso!"
Tak hanya petugas dari KPU Jatim, salah seorang moderator debat, Aiman Witjaksono juga ikut mengingatkan dari atas panggung. "Saya kembali ke tata tertib. Selama paslon berbicara, maka saya minta dengan ketertibannya tidak mengganggu, tidak meniup peluit, tidak beryel-yel," katanya.
DIAMANKAN: Inilah salah satu peluit yang diamankan petugas karena mengganggu jalannya debat debat Pilgub Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR DIAMANKAN: Inilah salah satu peluit yang diamankan petugas karena mengganggu jalannya debat debat Pilgub Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
Semula, Untung, salah satu petugas KPU Jatim mengaku tidak berhasil menyita peluit tersebut karena mendapat perlawanan dari pemilik peluit. "Sopo koen (kamu siapa)," kata Untung menirukan perkataan Armuji yang juga ketua DPRD Surabaya.
Tak hanya itu, Untung juga merasa diintimidasi dan difoto wajahnya oleh salah seorang pendukung paslon nomor urut dua. "Tadi saya juga sempat difoto oleh pendukung paslon nomor dua," akunya.
Baca: Tanpa Undangan Resmi, Petugas Usir Suporter Gus Ipul-Puti
Namun setelah petugas KPU Jatim minta bantuan petugas polisi, salah satu peluit berhasil disita. Saat itu, petugas polisi berpakaian preman terus mengamati gerak-gerik pendukung paslon nomor dua. Begitu peluit dibunyikan langsung dirampas, tapi bukan lagi Armuji yang membunyikan.
Sesuai tata tertib yang telah ditetapkan KPU Jatim, pendukung kedua paslon tidak boleh saling provokosi dan harus tenang selama kedua paslon berdebat. Sementara keberadaan suara peluit bisa mengganggu debat yang disiarkan secara langsung (live) oleh dua stasiun televisi nasional.