Dongkrak PAD, Ketua DPRD Gresik Pacu Retribusi Parkir

-
Dongkrak PAD, Ketua DPRD Gresik Pacu Retribusi Parkir
Nurhamim sidak parkir di Kali Tutup Gresik, Rabu (16/1). | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyonoNurhamim sidak parkir di Kali Tutup Gresik, Rabu (16/1). | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyono
Nurhamim sidak parkir di Kali Tutup Gresik, Rabu (16/1). | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyono

GRESIK, Barometerjatim.com Jiwa pemimpin melekat dalam diri Ahmad Nurhamim. Baru sebulan dilantik menjadi ketua DPRD Kabupaten Gresik, dia langsung tancap gas membuat gebrakan baru.

Tak tanggung-tanggung, Mas Nur -- sapaan akrabnya -- mencetuskan gagasan milenial dengan membidik retribusi parkir Tepi Jalan Umum (TJU) sebagai upaya cerdas mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gresik.

Gagasan yang ditelorkannya ini tidak sekadar retorika. Nurhamim yang juga ketua DPD Partai Golkar Gresik bahkan terjun langsung melakukan sidak di sejumlah titik parkir, di antaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan Malik Ibrahim, serta titik parkir di tepi jalan daerah Kali Tutup Jalan KH Hasyim Asy'ari.

Dalam sidak parkir tersebut, Nurhamim didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Agustin Halomoan Sinaga serta sejumlah pejabat teras Dishub.

Menurut Nurhamim, sidak tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung potensi parkir yang ada. Apalagi, saat ini Dishub telah mengelola sekitar 97 titik parkir di 25 ruas jalan.

"Target PAD sektor retribusi parkir yang diberikan kepada Dishub meningkat tiap tahunnya. 2018 ditarget Rp 1,8 miliar, namun hanya terealisasi Rp 1,7 miliar," katanya di sela sidak parkir di Kali Tutup, Rabu (16/1).

"Sedangkan di 2019 ini ditarget menjadi Rp 4,3 miliar. Untuk itu, kami dari legislatif siap membantu Pemkab Gresik mendongkrak PAD dari sektor retribusi parkir," sambungnya.

Nurhamim mengungkapkan, saat ini pendapatan dari retribusi parkir TJU di Kota Pudak belum maksimal. Meski sudah ada parkir elektronik, masih banyak parkir liar yang dikelola Pemdes atau kelurahan setempat.

Parahnya lagi, hal itu tidak dilaporkan ke Pemkab selaku pihak yang punya wewenang. "Kalau kondisi ini dibiarkan, jelas PAD dari sektor parkir tidak akan bisa memenuhi target," mantan ketua Tim Kampanye Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Pendekatan Humanis

Nurhamim, maksimalkan PAD dengan mendongkrak retribusi parkir. | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyonoNurhamim, maksimalkan PAD dengan mendongkrak retribusi parkir. | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyono
Nurhamim, maksimalkan PAD Kabupaten Gresik. | Foto: Ist Barometerjatim.com/didik hendriyono

Disinggung solusi untuk menertibkan parkir liar tersebut, Nurhamim mengatakan, persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan pendekatan humanis. Duduk bersama antara Dishub dengan Pemdes maupun kelurahan tentu akan menjadi solusi terbaik.

"Sebenarnya, baik dikelola oleh desa maupun Dishub, ujungnya sama, yaitu untuk masyarakat. Namun, kita harus tertib aturan, lahan parkir yang menjadi tanggung jawab Dishub ya harus dikelola Dishub," katanya.

Sementara terkait penerapan sistem baru, yakni parkir elektronik yang saat ini masih dilakukan uji coba, menurut Nurhamim, secara umum sudah bagus. Namun yang harus ditingkatkan yakni sosialisasi kepada masyarakat soal penggunaannya.

"Kami menyambut baik inovasi dari Dishub Gresik agar retribusi parkir tidak jeblok lagi, sehingga target PAD dapat terpenuhi," pungkas Nurhamim.adv/*

ยป Baca Berita Terkait DPRD Gresik

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.