Di Depan KSP, Ketum Dekopin: Wajah Koperasi Harus Berubah

DEKOPINWIL: Sri Untari (tengah) menghadiri diskusi dengan pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Pasca pelantikan pengurus, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jatim langsung menggelar silaturahmi dengan gerakan koperasi.
Cluster pertama yang diundang yakni pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Jatim lewat tajuk Penguatan Kelembagaan KSP. Acara ini juga dihadiri Ketua Umum Dekopin, Sri Untari Bisowarno.
Kegiatan yang dipandu Ketua Bidang Permodalan dan Usaha Simpan Pinjam Dekopinwil Jatim, Sukoco Emilia dengan panelis praktisi KSP yang juga Komite Teknologi Informasi Dekopinwil, Wahyudiono serta Kepala Wilayah Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jatim, Moh Faishol Chusni tersebut berlangsung dalam suasana dialogis dan interaktif.
Sri Untari, dalam sambutannya menyatakan bahwa koperasi sebagai soko guru perekomian nasional, harus menjadi aktor yang mempunyai peran yang besar untuk membangun ketangguhan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.Menurutnya, Dekopin dan Dekopinwil mempunyai skala prioritas pengembangan gerakan koperasi melalui digitalisasi, ketahanan pangan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Wajah koperasi harus berubah, kita harus memiliki marketplace, Bank Koperasi, dan alat bayar elektronik milik gerakan koperasi sendiri," kata Untari, Senin (19/10/2020).
Karena itu, dia mengimbau KSP yang hadir agar menguatkan kebersamaan dalam wadah Dekopin yang mempunyai fungsi edukasi, advokasi, dan fasilitasi. Bagi yang belum menjadi anggota Dekopin, diharapkan segera mendaftarkan diri."Karena kehebatan kita hanya dapat dilakukan dengan menggalang kekuatan bersama," tegas Untari yang juga ketua umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang itu.
Ketangguhan Keperasi
Ketua Dekopinwil Jatim, Slamet Sutanto dalam pengantar diskusi menyampaikan tujuan kegiatan ini agar menjadi ruang berbagi dengan stakeholder kunci koperasi untuk berbagi gagasan, mengidentifikasi permasalahan, sumber daya, dan praktik koperasi di Jatim.
Selain itu, kemungkinan collaboration sharing antar-stakeholder sebagai modalitas untuk melaksanakan road map membangun ketangguhan koperasi di Jatim.
Kita semua tahu, tantangan koperasi ke depan tidak semakin mudah akan tetapi semakin menantang. Untuk itu, mari kita bersama menghadapinya dengan gotong royong dan kekeluargaan," katanya.
Pihaknya berharap, forum silaturahmi seperti ini bisa menjadi media memperkuat kebersamaan. Semua jenis koperasi juga akan diundang secara terpisah sesuai dengan cluster-nya."Jika saat ini dengan KSP, selanjutnya dengan cluster Kopwan, Kopkar, KUD, KPRI, koperasi sekunder dan seterusnya," terang putra asli Blitar tersebut.
Sedangkan Wahyudiono berharap semua peserta memanfaatkan kesempatan silaturahim ini untuk saling berbagi, bisa dalam bentuk usulan, harapan, kritikan yang bersifat membangun demi kebaikan gerakan koperasi yang akan datang.
ยป Baca Berita Terkait Koperasi