Dapat Sapaan Cak Jancuk, Jokowi Terlihat Enjoy Aja

Reporter : barometerjatim.com -
Dapat Sapaan Cak Jancuk, Jokowi Terlihat Enjoy Aja

Jokowi saat menerima rompi bertuliskan "Cak Jokowi" dari Forum Alumni Jatim. | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Deklarasi dukungan Forum Alumni Jatim untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2), menjadi sorotan. Bukan semata meriah, tapi diwarnai sapaan akrab khas Suroboyoan "Cak Jancuk" untuk Jokowi.

Adalah pembawa acara, Djadi Galajapo yang memberi sapaan akrab tersebut. Semula, Djadi hanya menyematkan sapaan "Cak" yang disebutnya singkatan dari Cakap, Agamis dan Kreatif.

"Kalau sudah ada Cak-nya, maka ndak komplet kalau ndak ada Jancuknya. Maka Jokowi adalah Jan.." kata Djadi yang disambut Cuk oleh hadirin. "Jokowi Jan.." ulang Djadi, lagi-lagi disambut Cuk oleh hadirin.

"Apa itu Jancuk? Jantan, cakap, ulet, dan komitmen saudara-saudara," tambah Djadi yang disambut aplus panjang pendukung paslon nomor urut satu. Sementara Jokowi dan istrinya, Iriana hanya tersenyum. Terlihat enjoy aja!

Djadi menambahkan, "Nek Suroboyo tengah gak cukup Jancuk, tapi enek terusane, Jancukan ancene. Apa itu Jancukan? Jantan, cakap, ulet, komitmen dan antikorupsi sudara-saudara."

Tak berhenti di situ, saat Jokowi menerima rompi bertuliskan "Cak Jokowi", Djadi menyematkan akronim. "Apa itu Jokowi? Joyo, kokoh, wibawa, Indonesia," kata komedian tersebut.

Di Surabaya dan sekitarnya, kata Jancuk memiliki dua makna. Pertama, biasanya sebagai bentuk umpatan. Kedua, sebagai bentuk keakraban di antara teman.

Sindir Balik Lawan Politik

Sementara Jokowi dalam pidato politiknya, lebih banyak menyindir balik lawan politiknya. Mulai kasus hoax Ratna Sarumpaet, tempe setipis ATM, hingga isu PKI.

Kita ini sekarang kerja cerdas. Masyarakat kita sekarang ini pintar-pintar, apalagi yang ada di hadapan saya ini para intelektual. Kita harus menatap ke depan dengan rasa optimisme yang tinggi, katanya.

Maka, lanjut Jokowi, jangan sampai ada yang ngomong lagi Indonesia akan punah di 2030. Tidak! tegas Jokowi. Jangan ada lagi yang ngomong tempe setipis ATM. Jangan ada lagi yang ngomong muka lebam-lebam dipukuli dan dianiaya, padahal operasi plastik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyesalkan isu miring yang menuding dirinya PKI, partai terlarang di Indonesia. Selama empat tahun diam, Jokowi mengaku sudah habis kesabarannya.

Saya lahir itu tahun 1961, PKI dibubarkan 1965-1966, umur saya masih empat tahun, masih kecil banget dibilang PKI. Logikanya, logikanya gak.. logikanya gak pakai ini (otak), tegas Jokowi sambil menunjuk kepala.

Masak ada PKI balita. Kalau Cak Lontong bilang mikir, kalau Cak Lontong bilang mikir.. mikir, ucapnya sambil kembali menunjuk kepala mirip gaya Cak Lontong yang turut hadir di acara deklarasi.

Spontan! Gaya Jokowi ini ditirukan peserta deklarasi Mikir..mikir, dan disambut lagi dengan Cak Lontong yang maju di sebelah kanan Jokowi. Mikir..mikir, tambah Cak Lontong dengan gaya khasnya.

» Baca Berita Terkait Jokowi, Pilpres 2019

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.