Belajar dari Khofifah, Tokoh Hijau Bisa Menang di Surabaya

BICARA PILWALI SURABAYA: Gus Hans sowan ke Gus Sholah. Menuju Pilwali Surabaya 2020. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
JOMBANG, Barometerjatim.com Sejak reformasi, PDIP selalu menempatkan calonnya sebagai wali kota Surabaya. Tapi bukan berarti kalangan religus tak punya peluang untuk menjadi pemimpin di basis nasionalis.
"Kalau memang orangnya betul-betul hebat ya bisa," tegas Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid usai menerima silaturahim kandidat calon wali kota Surabaya, Zahrul Azhar As'ad alias Gus Hans di Jombang, Kamis (18/7/2019).
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang akrab disapa Gus Sholah itu mencontohkan Khofifah Indar Parawansa yang memenangi Pilgub Jatim 2018 di Surabaya.
"Dari survei tadi (selain silaturahim Gus Hans juga memaparkan hasil survei internal terkait Pilwali Surabaya, red), ternyata di Pilgub Jatim Bu Khofifah kan dapat 70 sekian persen. Itu karena ketokohan Bu Khofifah yang hebat," ujarnya."Sehingga di dalam Pilgub itu, (di wilayah) yang dikuasai PDIP, ternyata yang memilih calon PDIP (Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno) tidak sebanyak yang diperkirakan orang," paparnya.
Lantas, siapa tokoh dari kalangan religus yang berpeluang memimpin Surabaya pasca Tri Rismaharini alias Risma?"Ya kita perlu mencari orang itu, masih cukup waktu. Termasuk kita bisa memilih yang mana, termasuk pilihannya adalah Gus Hans," tandas Gus Sholah.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Gus Hans