58 Hotel di Surabaya Teken Pakai Produk UMKM, Eri: Jangan Terbebani, Tak Sesuai Standar Bisa Ditolak

Reporter : barometerjatim.com -
58 Hotel di Surabaya Teken Pakai Produk UMKM, Eri: Jangan Terbebani, Tak Sesuai Standar Bisa Ditolak

DUKUNG UMKM: NKB tentang penggunaan produk UMKM dengan 58 hotel di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Pemkot Surabaya terus berkomitmen mendukung penggunaan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terbaru, menjalin kerja sama dengan 58 hotel berbintang lewat Nota Kesepakatan Bersama (NKB) di Balai Kota Surabaya, Senin (12/9/2022).

Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, penandatanganan NKB ini mampu memberikan semangat pada para pelaku UMKM untuk menggeliatkan dan membangkitan perekonomian di Kota Pahlawan.

Maka saya mengundang njenengan (anda) untuk penandatanganan nota kesepakatan bersama hari ini. Nanti saya akan melakukan pengecekan kualitas produk UMKM, sebab saya berharap investasi bisa masuk untuk membantu orang-orang Surabaya, ucapnya.

Pemkot, tegas mantan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, juga akan melatih masyarakat agar bisa memenuhi standar produk keperluan hotel.

Itu adalah tanggung jawab Pemkot Surabaya, njenengan jangan terbebani. Kalau tidak sesuai dengan standar (hotel), bisa ditolak. Kalau kami berhasil sesuai standar, maka tolong bantu warga Surabaya, sambungnya.

Eri menandaskan, untuk menghidupkan sektor perekonomian, Pemkot membuka kesempatan bagi setiap investor yang akan menanamkan modalnya. Maka, pihaknya berusaha mempermudah akses perizinan, serta akan terus menjaga setiap investasi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Menaikkan ekonomi di sebuah kota harus dilakukan secara bersama-sama. Maka saya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya, kalau ada investasi yang masuk harus dijaga dan jangan diganggu. Kalau diganggu maka investasi akan lari dari Surabaya karena merasa tidak nyaman, ucapnya.

Seluruh investasi yang masuk ke Surabaya, tegas Eri, harus dapat memengaruhi kehidupan warga yakni dengan melibatkan masyarakat serta UMKM sekitar. Mulai dari pengerjaan slipper hotel, laundry, pemilihan bahan baku makanan, hingga penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar hotel.

Investasi yang masuk harus bisa memberikan dampak ekonomi yang jelas bagi masyarakat agar tidak ada gesekan (konflik). Maka, pemerintah harus hadir memberikan kepastian bagi masyarakat dan ini bisa digerakkan oleh UMKM Surabaya, terangnya.

Komitmen Pemkot dalam mendukung UMKM tak berhenti di sini, Eri menyebut tahun depan akan dialokasikan Rp 3 triliun dari APBD 2023 untuk pemberdayaan UMKM di Kota Pahlawan.

Terjalin Hubungan Harmonis

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, penandatanganan NKB ini merupakan kelanjutan dari NKB periode pertama pada 18 Maret 2022 yang diikuti 46 hotel. Kali ini dilanjutkan kembali penandatanganan NKB untuk 58 hotel.

Poin-poin yang ditandatangani antara Pemkot Surabaya dengan para general manager (GM) hotel, antara lain pemilihan batik UMKM yang akan digunakan untuk seragam bagi karyawan dan karyawati hotel yang ada di Surabaya, katanya

Di samping itu, penggunaan slipper hotel, pengerjaan laundry hotel, pemilihan bahan baku makanan, hingga penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar hotel, imbuh Wiwiek.

Sedangkan GM Hotel Majapahit Surabaya, Kahar Salamun menuturkan bahwa program ini sangat baik untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Hal ini bertujuan, agar terjalin hubungan harmonis antara masyarakat dengan lingkungan sekitar.

Kami sangat mendukung upaya Pemkot Surabaya untuk menggeliatkan UMKM. Hal ini adalah sesuatu yang sangat baik, karena semua akan berpartisipasi untuk memaksimalkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Mulai dari pekerja yang berasal dari warga sekitar, serta UMKM, ucapnya.

» Baca berita terkait UMKMBaca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.