Soal Protes Gus Fahrur, Kiai Mukhlis: Urusi Aja Kubu Gus Ipul

Reporter : barometerjatim.com -
Soal Protes Gus Fahrur, Kiai Mukhlis: Urusi Aja Kubu Gus Ipul

FOKUS SAJA DI KUBU MASING-MASING: KH Mukhlis Muksin (kiri) minta Gus Fahrur tak mencampuri urusan kubu lain. Sebaiknya konsentrasi saja di kubu Gus Ipul. | Foto: Barometerjatim.com/Ist/ROY HASIBUAN

SURABAYA, Barometerjatim.com Pengasuh Ponpes Al Anwar, Bangkalan, KH Mukhlis Muksin meminta Koordinator Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) Gus Fahrur Rozi tidak perlu mencampuri urusan kubu lain, terkait dukung mendukung di Pilgub Jatim 2018.

"Kalau memang sudah di kubu Gus Ipul, sebaiknya Gus Fahrur konsentrasi aja di sana. Biar terlihat fair, urusi saja kubu Gus Ipul, enggak perlu ngurusi kubu lain," katanya saat dihubungi Barometerjatim.com, Kamis (9/11).

Sebelumnya, Gus Fahrur yang belakangan ini kembali mendukung Gus Ipul setelah 'nyaris' mendukung Khofifah, 'memprotes' pernyataan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim yang menghukumi fardhu ain dalam memilih calon gubernur.

Baca: Muslimat NU: Aturan Saja Enggak Tahu kok Nyuruh Mundur

"Menurut saya, karena ini Pilgub adalah urusan dunia sebaiknya untuk tidak mengkait-kaitkan dengan hukum syari," kata Gus Fahrur dalam jumpa pers di salah satu restoran di Surabaya, Selasa (7/11) lalu.

Bahkan, Gus Fahrur meminta agar Kiai Asep mencabut statemennya dan tidak mengulangginya di lain kesempatan. "Pernyataan itu harus ditarik, wajib itu hukumnya, karena sudah meresahkan di kalangan umat Islam yang tak sependapat dengan statement itu," katanya yang balik mewajibkan.

Namun pernyataan Gus Fahrur justru dimentahkan Kiai Mukhlis. "Kok hanya urusan dunia bagaimana? Memilih pemimpin itu urusan dunia akhirat, karena pemimpin yang benar bisa mengarahkan masyarakatnya menuju bahagia dunia akhirat," sergahnya.

Baca: Habis Muslimat NU Abal-abal, Terbitlah Forum Nyai Kampung

"Dawuhnya Kiai Asep itu sudah benar, mem-fardu ain-kan memilih pemimpin yang bisa membuat perubahan di Jatim. Saya setuju, wajib ain bagi mereka yang menginginkan perubahan di Jatim," tuturnya.

Kiai Asep, lanjut Kiai Mukhlis, melihat Jatim saat ini sudah dalam kondisi kritis. Dia mencontohkan Jatim nomor satu di Indonesia untuk kemiskinan perdesaan, belum lagi hal lainnya.

"Makanya wajib ain memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan itu semua. Kalau tetap memilih yang sudah pernah memimpin, Jatim bisa lebih rendah dari sekarang."

Baca: Belajar dari Syahri Mulyo: Tinggalkan PDIP Malah Jadi Bupati

Kiai Mukhlis justru melihat Gus Fahrur tidak jeli dalam memandang kondisi Jatim saat ini. "Tapi sudahlah, Gus Fahrur memang orangnya begitu, dari dulu selalu mendua, angin-anginan. Sedikit diberi angin, dia mau ke kubu Bu Khofifah. Seolah-olah tidak punya pendirian."

Selebihnya, sekali lagi, dia meminta Gus Fahrur konsentrasi saja di kubu Gus Ipul, tidak perlu mencampuri urusan kubu lain. "Enggak usah ngurusi kubu lain, enggak baik, urusi saja kubu Gus Ipul," tandasnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.