Pakde Karwo: Jatim Tegas Tolak Impor Beras

-
Pakde Karwo: Jatim Tegas Tolak Impor Beras
PANEN RAYA: Gubernur Soekarwo mendampingi Mentan Andi Amran Sulaiman saat Panen Raya di Desa Kedung Arum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/1). | Foto: Ist SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jawa Timur, Soekarwo kembali menegaskan komitmennya untuk menolak impor beras. Alasannya, produksi beras di Jatim sangat melimpah. Jika berbicara perkara produksi beras, Jatim sudah mencukupi. Kami sudah sejak 2013 telah mengeluarkan Pergub yang melarang impor beras kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Panen Raya di Desa Kedung Arum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/1). Pakde Karwo mengatakan, produksi beras di Jatim pada 2017 mencapai 8,751 juta ton, kemudian yang dikonsumsi masyarakat sebanyak 3,5 juta ton. Dengan demikian, Jatim masih mengalami kelebihan atau surplus sekitar 5 juta ton. Surplus ini didistribusikan ke provinsi lain yang produksi berasnya masih minus. Baca: Penerapan K3 di Jatim Masih Berkutat di Industri Besar Terkait stok beras di Jatim, jelas Pakde Karwo, dalam kondisi aman. Pada akhir 2017 ketersediaan surplus beras Jatim sebanyak 200.000 ton. Pada Januari 2018, produksi beras mencapai 295.000 ton dengan kebutuhan konsumsi mencapai 297.000 ton. Artinya stok beras masih aman, yakni sebesar 198 ribu ton. Surplus akan menjadi lebih besar lagi karena pada Februari 2018, Jatim akan panen 990.000 ton dan bulan Maret akan panen 1,7 juta ton. Jatim dijamin stok beras aman hingga akhir tahun. Masyarakat tidak perlu panik tandasnya. Terkait wacana impor beras oleh pemerintah pusat, Pakde Karwo menjamin bahwa beras impor itu tidak akan bocor di Jatim. Meski salah satu pintu masuk beras impor tersebut melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Kita hanya sebagai tempat transito, bukan bongkar muat, Jatim tidak akan impor beras, karena stok melimpah tegasnya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.