Rocky Gerung Kuliti DPRD Jatim: Parlemen Dirancang untuk Bicara, Bukan Transaksi Amplop!

Reporter : -
Rocky Gerung Kuliti DPRD Jatim: Parlemen Dirancang untuk Bicara, Bukan Transaksi Amplop!
BANJIR KRITIK: Rocky Gerung ceramah dalam rapat paripurna istimewa DPRD Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/BKT

SURABAYA | Barometer Jatim – Akademisi Rocky Gerung menyulut keberanian anggota DPRD Jatim, khususnya yang masih muda, agar mempunyai ambisi dan menumbuhkan tradisi bahwa parlemen memang dirancang untuk berbicara.

“Ambisi itu biasa. Ucapkan bahwa saya anak muda. Saya tahu tadi beberapa anak muda di DPRD itu mengatakan bahwa kami muda. Apa artinya muda, bertumbuh dalam pikiran, tua artinya usang dalam politik,” katanya saat mengisi ceramah ilmiah dalam rapat paripurna istimewa peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Sabtu (12/10/2024).

“Jadi kemudaan artinya kemampuan untuk mengucapkan pikiran tanpa basa-basi. Saya ingin teman-teman yang muda terpilih hari ini, memulai tradisi bahwa DPR itu memang dirancang untuk bicara. Karena itu disebut perler, parlemen, ngomong, bukan transaksi amplop!” tandasnya.

Karena itu Rocky sepakat kalau paripurna ini mengundang pihak universitas, supaya menjadi saksi bahwa ada perjanjian intelektual antara legislatif, eksekutif, dan kaum intelektual.

“Itu pentingnya. Setiap anggota DPR buka mata, tahu apa yang menjadi kebutuhan kampus. Tahu bahwa kalau mahasiswa sudah protes, itu artinya ketidakadilan sudah di depan mata,” katanya.

Rocky ingin, pembicaraan hari ini didengar oleh mereka yang tugasnya menertibkan demonstrasi.

“Demonstrasi tidak bisa ditertibkan. Dia justru harus dijaga, yang tidak boleh adalah kerusakan, vandalisme itu yang enggak boleh. Tapi pikiran hanya disebut pikiran kalau betul-betul ada pertengkaran ide di dalamnya,” ucapnya.

“Saya percaya bahwa jumlah pikiran di ruangan ini bisa menghasilkan kembali Indonesia yang berpikir. Kita punya slogan di sini merdeka atau mati, kita tambahkan hari ini berpikir atau dungu.”

Dia juga menegaskan akan kembali ke Jatim, baik diundang atau tidak, untuk mengevaluasi anggota DPRD. Sudahkah indeks demokrasi Indonesia bertumbuh karena sumbangan demokrasi dari Jatim, stunting turun karena intervensi dari Jatim, atau deflasi berhenti karena Jatim.

“Kan semua itu adalah pertanyaan politis, yang harus dimulai dari penyusunan APBN dan APBD,” katanya.{*}

| Baca berita DPRD Jatim. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.