KPU Pilih 7 Panelis Debat Pilgub Jatim Seluruhnya Akademisi, Nih Alasannya!

Reporter : -
KPU Pilih 7 Panelis Debat Pilgub Jatim Seluruhnya Akademisi, Nih Alasannya!
SIAPKAN PANELIS: Nur Salam, KPU Jatim siapkan 7 akademisi sebagai panelis debat Pilgub. | Foto: Barometerjatim.com/RQ

SURABAYA | Barometer Jatim – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menyiapkan tujuh panelis dalam debat Pilgub Jatim 2024. Mengapa seluruhnya dari kalangan akademisi?

“Sesuai dengan regulasi ada tiga unsur panelis. Satu, tokoh masyarakat. Kedua, profesional (praktisi) dan (ketiga) akademisi. Sementara ini kami KPU Jatim memutuskan mengambil dari kalangan akademisi,” kata Anggota KPU Jatim, Nur Salam, Jumat (11/10/2024).

“Tentu kalangan akademisi ini selain basic keilmuannya, mereka juga mewakili bagian dari tokoh masyarakat dan profesional. Jadi di antaranya itu dengan berbagai pertimbangan- pertimbangan,” katanya.

Salah satu pertimbangan, terang Nur Salam, kalau mengambil panelis dari unsur tokoh masyarakat, maka tracking, jejak, riwayat, hingga track record-nya kelewat panjang. Khawatirnya, misalnya sudah ditunjuk menjadi panelis, tiba-tiba muncul jejaknya di masa lalu yang tidak diinginkan.

“Kalau akademisi relatif di dunia akademik dan secara teori dan sebagainya, tentu karena tugasnya panelis adalah menyusun tema dan pertanyaan,” jelasnya.

Setelah panelis ditentukan, lanjut Nur Salam, baru kemudian mereka menyusun tema debat Pilgub Jatim. Ada enam poin tema garis besar, di antaranya soal kesejahteraan, pelayanan, pembangunan, dan sinkronisasi arah pembangunan.

“Nah, itu nanti akan dirumuskan secara detail oleh tim perumus yang akan kita ambil dari banyak kalangan akademisi. Jadi kalau tema belum, tema itu yang merumuskan panelis, hari ini kita masih menyusun panelis dulu,” jelasnya.

Bagaimana dengan tema debat yang sudah beredar? Nur Salam memastikan itu hasil Focus Group Discussion (FGD) yang digelar KPU Jatim. Jadi belum final, karena yang menentukan tema debat adalah penalis sementara panelis masih proses pembentukan.

“Jadi menuju debat itu ada FGD dulu. Masukan dari berbagai pihak, termasuk organisasi wartawan juga kami undang, kemudian memberikan masukan-masukan,” ujarnya.

“Namanya FGD terbuka, semua masyarakat bisa (memberi masukan). Hanya saja saat itu kemudian materinya, hasil FGD itu beredar, yang seakan-akan itu menjadi tema debat. Perlu diingat, tema debat itu ada di domain panelis. Panelisnya masih disusun,” imbuhnya.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.