Begini Eri Cahyadi Dukung Risma-Gus Hans: Senang Bershalawat dan Dzikir, Makanya Berani Tutup Dolly!

SURABAYA | Barometer Jatim – Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali menyatakan dukungannya kepada Calon Gubernur Jatim, Tri Rismaharini alias Risma.
Dukungan itu disampaikan Eri saat kampanye di Wisata Banyu Kalen, Kelurahan Genting Kalianak. Turut hadir dalam kampanye yakni Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, Wakil Sekretaris DPC Achmad Hidayat, dan Ketua PAC PDIP Asemrowo, Heri Budi Santoso.
Di mata Eri, Risma adalah sosok pemimpin yang berani dan berhati lurus. Karena dilandasi keimanan yang kokoh.
“Menurut saya, memilih pemimpin itu harus sosok yang shalatnya baik dan kuat, dzikirnya kuat, juga sering shalawat. Ketaatan pemimpin itu menjadi pegangan seorang pemimpin untuk amar ma’ruf nahi munkar, seperti menempuh kebijakan menutup prostitusi,” ujarnya.
“Sinten Bu sing nutup Dolly (Siapa Bu yang menutup kawasan Dolly)?” tanya Eri kepada ibu-ibu yang hadir. “Bu Risma!” jawab ibu-ibu kompak, sambil mengacungkan 3 jari ke atas.
2 PERIODE: Eri Cahyadi mendapat dukungan dari warga untuk kembali pimpin Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Dulu, kawasan Dolly dikenal sebagai area prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Pada 18 Juni 2014, saat itu Wali Kota Risma berhati baja untuk menutup prostitusi yang sudah berusia puluhan tahun.
“Makanya, Bu Risma itu berani sekali menutup kawasan Dolly,” kata Eri Cahyadi. “Jadi, ketaatan dan keteguhan pada agama bisa dilihat dari buah kebijakannya ketika pemimpin, mendapat mandat dari rakyat,” imbuhnya.
Dalam Pilgub Jatim 2024, Risma diusung PDIP sebagai Cagub. Berpasangan dengan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Peterongan, Jombang. Pasangan Risma-Gus Hans mendapat nomor 3.
Pendidikan Gratis
Tak hanya menutup kawasan Dolly. Eri menyebut sejumlah kebijakan seperti pendidikan gratis di jenjang SMA/SMK ditempuh dalam kebijakan Risma ketika menjadi Wali Kota Surabaya, dan kini akan diterapkan di tingkat Jatim.
“Kalau Bu Risma terpilih Gubernur, maka SMA/SMK Negeri seluruh Jatim akan digratiskan, semua dibiayai APBD. Begitu juga dengan kesehatan dan pelayanan publik yang lain. APBD Jatim akan dikembalikan kepada rakyat untuk kesejahteran dan kemakmuran rakyat,” katanya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengajak warga untuk memenangkan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim dan Eri Cahyadi-Armuji di Pilwali Surabaya yang melawan kotak kosong.
“Cara kita membantu Bu Risma-Gus Hans nomor 3, dan Eri Cahyadi-Armuji nomor 1 adalah dengan kita datang ke TPS-TPS terdekat. Kita datang berbondong-bondong dan memberikan hak suara kita dengan mencoblos Bu Risma-Gus Hans dan Eri Cahyadi-Armuji di bilik suara,” katanya.
AYO KE TPS: Adi Sutarwijono, ajak warga coblos Risma-Gus Hans dan Eri Cahyadi-Armuji. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Dikatakan Adi, sejumlah kebijakan prorakyat ditempuh Eri-Armuji. Seperti memperkuat pendidikan gratis berkualitas yang diwariskan Risma, wali kota pendahulunya.
“Tidak boleh dipungut biaya serupiah pun, karena sudah dibiayai APBD Surabaya yang pada 2025 disahkan sebesar Rp 12,3 triliun. Bahkan pelajar-pelajar SD-SMP Negeri maupun swasta yang tidak mampu diberikan bantuan seragam gratis,” ujarnya.
Eri-Armuji, tandas Adi, juga memberikan beasiswa Pemuda Tangguh sebesar Rp 200 ribu yang ditransfer langsung ke rekening siswa untuk meringankan pelajar SMA/SMK.
“Puluhan ribu pelajar sudah menikmati beasiswa Pemuda Tangguh yang diberikan di pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji,” kata Adi.
Di sektor kesehatan, pelayanan kesehatan gratis yang diwariskan Risma juga mendapat penguatan di era Eri-Armuji.
“Sekarang, berobat cukup hanya dengan menunjukkan KTP kepada pihak rumah sakit dan Puskesmas, juga dibangun infrastruktur baru untuk rumah sakit. Di Surabaya Timur segera beroperasi rumah sakit baru milik Pemkot Surabaya. Tahun 2025, Eri-Armuji akan membangun rumah sakit Surabaya Selatan,” ucap Adi.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur