Hadiri Pelantikan PAC se-Tuban, Khofifah: Saya Tidak Gunakan Seragam Muslimat NU!

Reporter : -
Hadiri Pelantikan PAC se-Tuban, Khofifah: Saya Tidak Gunakan Seragam Muslimat NU!
HARI KE-4 KAMPANYE: Cagub Jatim, Khofifah menyapa kader Muslimat NU Tuban. | Foto: Barometerjatim.com/ANWAR

TUBAN | Barometer Jatim – Cagub Jatim nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa blusukan kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Tuban, Sabtu (28/9/2024).

Salah satu titik yang didatangi, yakni acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw serta acara pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-Tuban periode 2024-2029 di lapangan GOR Rangga Jaya Anoraga.

Acara juga dihadiri Cawabup Tuban nomor urut 1, Wafi Abdul Rosid (Gus Wafi) dan Cabup nomor urut 2, Aditya Halindra Faridzky (Lindra).

Meski menghadiri acara Muslimat NU, Khofifah menegaskan dirinya tidak menggunakan seragam Banom perempuan NU tersebut karena memang sedang nonaktif dari ketua umum.

“Saya tidak menggunakan seragam Muslimat NU, karena memang saya sudah mengajukan cuti, nonaktif selama kampanye sampai dengan tanggal 27 November,” kata Khofifah yang menggunakan pakaian warna hijau.

“Meskipun kampanye terakhir tanggal 23, tapi saya mengajukan cuti baik sebagai Ketua PBNU maupun sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU sampai dengan tanggal 27 November,” sambungnya.

Strategi Kampanye

Selebihnya, Khofifah menyampaikan, kedatangannya di Tuban merupakan bagian dari strategi kampanye yang fokus menyapa masyarakat di satu daerah secara maksimal dan hari ini full day di Tuban.

Langkah Khofifah mendatangi beberapa titik tersebut, menurutnya bagian dari untuk memaksimalkan penyapaan sekaligus sosialisasi nomor urut yang membutuhkan waktu dan proses.

Dia memulai blusukan dari Kecamatan Bancar, bertemu nelayan dan senam bersama. Lalu berlanjut ke Pasar Merakurak, Pasar Beji, Kecamatan Jenu, hingga tiba di GOR Rangga Jaya Anoraga. Kampanye diakhiri dengan kunjungan ke Pantai Cemara.

Saat di Bancar, Khofifah mendapat keluhan dari nelayan terkait pasokan BBM. Menurutnya, pada September dan Oktober memang kecenderungan di sentra-sentra nelayan kekurangan BBM.

“Dari dulu itu yang kemudian kita selalu mengkoordinasikan dengan Pertamina, dan Pertamina selalu minta update data,” katanya.

“Kalau pada November sampai Agustus tidak terjadi shortage BBM, tapi kalau September-Oktober kenapa shortage? Adakah perahu-perahu lebih banyak ke laut? Ataukah ada tambahan perahu dari daerah lain?”

Bagi Khofifah, ini adalah siklus tahunan shortage BBM. Maka harus dijawab, karena sebelumnya bisa cukup kenapa September-Oktober menjadi tidak cukup.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.