Anak Risma: Elektabilitas Khofifah Tidak Tinggi-tinggi Amat, Bisa Dikalahkan!
SURABAYA | Barometer Jatim – Elektabilitas incumbent Khofifah Indar Parawansa masih tertinggi dalam sejumlah survei. Tapi itu dua bulan lalu, sebelum Tri Rismaharini alias Risma dan Luluk Nur Hamidah mendaftar ke KPU Jatim.
Selain itu, meski hasil survei Khofifah tertinggi tapi modal status incumbent ternyata tak membuatnya menyentuh angka 50%. Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 19 Juli 2024 misalnya, elektabilitas Khofifah tersendat di angka 26,8% sedangkan Risma yang saat itu belum declare sudah menyentuh 13,6%.
Karena itu, kubu PDI Perjuangan sebagai Parpol pengusung Risma yang berpasangan dengan KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans optimistis bisa menumbangkan Khofifah dalam pertarungan 27 November mendatang.
“Ya pasti kita dari tim DPD (PDIP) kemudian nanti juga ada tim sendiri dari internal, itu kan kita juga ada meramu formula-formula, strategi-strategi untuk bagaimana bisa menang,” kata Anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim, Fuad Bernardi usai bareng Gus Hans ziarah ke Makam Sawunggaling di Lakarsantri Surabaya, Rabu (11/9/2024) malam.
“Karena kita lihat berdasarkan hasil survei saja, sebenarnya incumbent sendiri elektabilitasnya itu juga tidak tinggi-tinggi amat, masih di bawah 50%. Yang berarti ini sangat mungkin untuk dikalahkan,” tandasnya.
Apalagi, lanjut Fuad yang merupakan anak Risma, Pilgub Jatim bakal diikuti tiga pasangan calon sehingga membuat pertarungan semakin dinamis. Pun suara warga Nahdlatul Ulama (NU) akan terpecah ke ketiga pasangan calon.
“Ada yang bisa nanti masuk ke kami lewat Gus Hans, kemudian juga bisa masuk ke PKB, ke Ning Luluk. Akhirnya membuat yang dulunya mungkin bisa dipegang oleh Khofifah sekarang enggak bisa, sekarang pecah semua,” katanya.
Pilgub Jatim 2024 bakal diikuti tiga pasangan calon, yakni Khofifah-Emil Dardak yang diusung koalisi gemuk 15 Parpol, terdiri dari 8 Parpol pemilik kursi di DPRD Jatim hasil Pileg 2024 dan 6 Parpol nonkursi.
8 Parpol pemilik kursi yakni Gerindra (21 kursi/3.589.052 suara), Golkar (15 kursi/2.314.685 suara), Demokrat (11 kursi/1.872.353 suara), Nasdem (10 kursi/1.820.211 suara), PAN (5 kursi/1.319.563 suara), PKS (5 kursi/1.307.657 suara), PPP (4 kursi/1.319.563 suara), dan PSI (1 kursi/551.051 suara).
Sedangkan 6 Parpol nonkursi yakni Perindo (187.894 suara), Partai Gelora (175.927 suara), Partai Buruh (121.779 suara), Partai Bulan Bintang/PBB (90.960 suara), Partai Kebangkitan Nusantara/PKN (51.994 suara), dan Partai Garuda (53.133 suara). Satu lagi, Partai Prima yang tak lolos Pemilu 2024 juga ikut bergabung.
Lalu Risma-Gus Hans diusung koalisi PDIP (21 suara/3,735,865) dan Partai Hanura (99.208 suara), serta didukung Partai Ummat (79,619 suara). Sedangkan PKB (27 kursi/4,517,228 suara) mengusung duet kadernya, Luluk-Lukmanul Khakim.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur