Cerita Gus Wafi saat Dipinang Riyadi Maju Pilkada Tuban: Seharian Saya Nangis!

Reporter : -
Cerita Gus Wafi saat Dipinang Riyadi Maju Pilkada Tuban: Seharian Saya Nangis!
TAK UJUG-UJUG: Duet Riyadi-Wafi siap lawan Lindra-Joko di Pilkada Tuban. | Foto: Barometerjatim.com/ANWAR

TUBAN | Barometer Jatim – Ada cerita penuh haru di balik keputusan Wafi Abdul Rosid alias Gus Wafi menerima pinangan Riyadi untuk mendampinginya maju di Pilkada Tuban. Dia mengaku seharian menangis sampai akhirnya bersedia dan mendaftar ke KPU Tuban, Kamis (29/8/2024) lalu.

“Saya menerima pinangan dari Pak Riyadi ini tidak serta merta karena nafsu dan syahwat saya sendiri. Telah melewati banyak sekali pertimbangan, banyak sekali tangisan,” katanya.

“Saya sendiri dipinang oleh Pak Riyadi niku (itu) seharian saya nangis, karena saya itu biyuh wayahe ngaji kok dikon (disuruh) politik,” sambung anak pertama dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlahiyah Al Ghozaliyah Tuban, KH Ahmad Muhamad Ainul Yaqin (Gus Mad) tersebut.

Dia juga sowan ke gurunya di Sarang tapi malah mendapat teguran. Menurutnya, kalau Gus Wafi sok saleh, sok alim dan sok baik, gurunya malah tidak suka. Kalau ada kesempatan melangkah dan bermanfaat untuk masyarakat yang lebih luas kenapa tidak.

“Oleh karena itu, bismillahirrahmanirrahim saya akan membarengi Pak Riyadi untuk maju ke Pemilihan Bupati Tuban 2024,” katanya.

Di Pilkada Tuban 2024, Riyadi-Wafi yang diusung koalisi Partai Nasdem (4 kursi) dan gabungan partai nonkursi (Gelora, PBB, Partai Buruh, Hanura) akan melawan Aditya Halindra Faridzky (Lindra)-Joko Sarwono.

Lindra-Joko sendiri diusung koalisi gemuk 10 Parpol. Yakni 7 Parpol pemilik kursi di DPRD Tuban terdiri dari Golkar (20 kursi), PKB (11), PDIP (5), Gerindra (4), Demokrat (3), PPP (2), dan PAN (1), serta 3 Parpol nonkursi (PSI, PKS, PKN).

Sementara itu Riyadi menyampaikan, salah satu motivasinya maju pada Pilkada Tuban 2024 lantaran adanya dorongan dan  aspirasi masyarakat serta melihat kondisi Tuban saat ini.

Selama menjadi wakil bupati sejak 2020 mendampingi Lindra, dia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam setiap kebijakan.

Padahal dirinya sebagai wakil bupati juga melakukan pendekatan kepada masyarakat, menyerap aspirasi, mengenal masyarakat yang banyak menaruh harapan terhadapnya.

"Tentu ada amanah dan harapan masyarakat yang belum terealisasikan, dan ini saatnya maju menjadi bupati dengan nawaitu (niat) berkhidmat untuk masyarakat," katanya.{*}

| Baca berita Pilbup Tuban. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.