Addin Sebut Kader GP Ansor seperti Tipologi Ikan: Ada yang Suka Air Keruh, Ada Pekerja Keras!
PROBOLINGGO | Barometer Jatim – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin menganalogikan kader badan otonomi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) itu seperti tipologi ikan.
“Jadi kader Ansor itu seperti tiga tipologi ikan. Tinggal pilih yang mana sahabat-sahabat sekalian,” katanya saat membuka Konferwil XV PW GP Ansor Jatim di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong Probolinggo asuhan KH Hasan Mutawakkil Alallah, Senin (12/8/2024).
“Yang pertama adalah ikan lele, yang kedua adalah ikan koi, dan yang ketiga adalah ikan arwana,” sambungnya.
Tipe ikan lele, jelas Addin, adalah ikan harganya enggak terlalu mahal, umur budidaya cuma sebulan, tapi semakin keruh semakin baik.
“Dimana pertumbuhan ekonominya pasti mengandalkan pada kekeruhan air. Itu ikan lele, di sini ada apa enggak saya enggak tahu," katanya sembari tersenyum yang disambut gergeran peserta Konferwil.
Lalu tipe ikan koi. Menurut Addin, ikan ini warna-warninya bagus, harganya murah dan jenis ikan permukaan air. Dia ingin selalu dilihat tampilan warnanya oleh banyak pengunjung.
"Kecuali ikan koi Jepang yang menang kontes, itu harganya mahal. Nah, saya enggak tahu mungkin di sini banyak ikan-ikan koi juga, yang kerjanya sedikit tapi ingin dipuja-puji banyak orang. Ini adalah ikan permukaan, warna-warninya bagus dan yang paling bagus adalah ikan koi Blitar dan Sukabumi," jelasnya.
Berikutnya tipe ikan arwana. Menurut Addin, ikan ini bukan tipe permukaan tapi menyelam di antara kedalaman air. Muncul hanya sesekali tapi lama kelamaan warnanya semakin bagus, baik jenis metalik maupun premium. Kalau menang kontes, harganya bisa sampai Rp 2 miliar.
"Ini adalah tipe kader yang jarang muncul, tipe pekerja keras dan dia harganya mahal, karena berlandaskan pada kualitas kepribadiannya,” ucap Addin.
“Nah, saya tidak tahu di antara sahabat-sahabat Jatim ini siapa yang ikan koi, ikan lele, dan siapa yang ikan arwana,” imbuhnya.{*}
| Baca berita Ansor Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur