Gus Syafiq di Panggung Konferwil: Ansor Tidak Bisa Lagi Jadi Kader seperti Ikan Lele!
PROBOLINGGO | Barometer Jatim – Konferensi Wilayah (Konferwil) XV PW GP Ansor Jatim, diharapkan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi program kerja seperti yang dicanangkan Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin.
Harapan itu disampaikan Ketua PW GP Ansor Jatim, Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq saat pembukaan Konferwil XV di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong Probolinggo asuhan KH Hasan Mutawakkil Alallah, Senin (12/8/2024).
“Karena ketua umum menyadari kiai (Kiai Mutawakkil), tahun depan sudah tidak ada kontestasi politik. Jadi Ansor tidak bisa lagi menjadi kader seperti kader ikan lele, semakin keruh semakin bahagia. Tidak ada lagi,” selorohnya.
Ansor ke depan, lanjut Gus Syafiq, bukan lagi seperti 5 atau 10 tahun yang lalu. Tapi akan banyak hal baru dan ini membutuhkan kepemimpinan baru pula di Jatim.
Selaras dengan Pusat
Sebagai ketua yang telah mengemban amanat selama 5 tahun plus bonus 1 tahun memimpin Ansor Jatim, Gus Syafiq akan mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Semoga kepemimpinan berikutnya, GP Ansor Jatim bisa selaras, senapas, satu hati dengan pimpinan pusat, berjaya bersama dengan pimpinan pusat,” kata Gus Syafiq.
“Yang jelas tantanganya berbeda dan yang peka dengan kondisi adalah sahabat-sahabat yang masih muda-muda. Sahabat yang sudah berumur, nanti saya mohon untuk keridhoan hatinya untuk menjadi Dewan Instruktur atau Dewan Pembina,” sambungnya.
Di hadapan peserta Konferwil, Gus Syafiq juga menyampaikan bahwa kader Ansor di Jatim setiap minggu bertambah. Apalagi kader Banser di bawah kepemimpinan Kasatkorwil Irsyad Yusuf alias Gus Irsyad.
“Mungkin dari awal periode 5 tahun yang lalu dengan hari ini sudah berlipat, 5-10 kali lipat. Ini semua adalah berkat semangat, militansi sahabat-sahabat Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang menjadi ujung tombak GP Ansor Jatim,” katanya.
“Kami PW tidak ada apa-apanya di bandingkan amal jariyah sahabat PAC yang selama ini melakukan kaderisasi tiap minggu, tiap bulan. Saya apresiasi di panggung ini untuk mengakui jasa sahabat sekalian,” imbuh Gus Syafiq.
Dia menegaskan, Ansor ada selain karena PAC yang aktif juga mengikuti instruksi PW dan PP. “Kalau tidak mengikuti instruksi, saya yakin PAC-nya laa yahya wa laa yamut. Ada SK-nya tapi tidak punya kegiatan,” ucapnya.
Gus Syafiq yakin PC maupun PAC lebih dewasa dalam mengelola arganisasi ini. Lebih matang, tahu visi besar, tahu kemaslahatan yang lebih besar untuk Naahdlatul Ulama (NU) dan tidak akan mementingkan kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.{*}
| Baca berita Ansor Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur