Survei DKSI Pilkada Lamongan: Ghofur-Suhandoyo Bisa Tumbangkan Yuhronur-Dirham!
LAMONGAN | Barometer Jatim – Elektabilitas Yuhronur Efendi masih tertinggi di bursa calon bupati Lamongan 2024. Namun jika salah memilih pasangan, petahana bisa saja tumbang.
Hal itu tergambar dari hasil survei Duta Konsultan Survei Indonesia (DKSI) yang dilakukan pada 15-19 Juli 2024 di 27 kecamatan se-Kabupaten Lamongan.
Dalam elektabilitas bakal Cagub untuk pertanyaan tertutup tujuh nama, Yuhrour masih teratas di angka 33,8%, disusul Suhandoyo 21,6%, Abdul Ghofur 16,7%, Abdul Rouf 9,5%, Deby Kurniawan 8,7%, Khusnul Yakin 1,6%, Imam Muchlisin 0,6%, dan 7,5% responden lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
Namun dalam simulasi berpasangan, Yuhronur yang kemungkinan besar bertandem dengan Dirham Akbar Aksara bisa saja dikalahkan duet Abdul Ghofur-Suhandoyo.
Saat disimulasikan tiga pasangan, Ghofur-Suhandoyo meraup 39,3%, mengalahkan Yuhronur-Dirham 34,6n Dyah Roro Esti-Deby Kurniawan 14,4%. Sedangkan 11,7% responden lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
Pun saat di-head to head-kan, Ghofur-Suhandoyo meraih 45,8% mengungguli Yuhronur-Dirham 39,6%, dan 14,6% responden lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
"Kedua paslon itu bisa mengungguli petahana, karena trend elektabilitas personalnya yang terus mengalami kenaikan, baik Abdul Ghofur atau Suhandoyo. Namun pada hasil survei simulasi paslon yang tidak menjawab atau belum menjawab masih sebanyak 15%," terang Direktur DKSI, M Firdaus, Rabu (31/7/2024).
SURVEI: Firdaus memaparkan hasil survei DKSI terkait Pilkada Lamongan 2024. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM
Firdaus menjelaskan, survei lembaganya menggunakan metodologi multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.896 (51,6% perempuan dan 48,4% laki-laki) dengan margin of error lebih kurang 2,3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dia menambahkan, terkait preferensi pemilih tingkat partisipasi masyarakat terhadap Pilkada 2024 di Lamongan mengalami penurunan 0,6%. Hal itu didasarkan pada hasil survei 11 Mei lalu, dari 93,1% menjadi 92,5% pada survei periode kedua Juli.
Sebaliknya, untuk trend kemantapan masyarakat Lamongan dalam memilih calon bupati dan wakil bupati, mengalami kenaikan 5,7% dibandingkan dengan yang masih bisa berubah terhadap pilihan calon menurun 2,3%, dan yang ragu-ragu 4,0%.
3 Kali Suhadoyo Kalah
Di luar hasil survei, nama Suhadoyo dan Dirham cukup menjadi sorotan. Terlebih Suhandoyo sudah tiga kali mengikuti Pilkada Lamongan namun selalu berujung kekalahan.
Politikus yang kini menjabat Ketua Bappilu Nasdem Jawa Timur itu mengikuti kontestasi sejak edisi 2005, saat itu mendampingi Suwito.
Pada 2010 meloncat maju bupati berpasangan dengan Kartika Hidayati. Lalu pada 2015 absen karena tidak mendapat tiket pencalonan dari partai politik.
Lima tahun berselang, 2020, Suhandoyo kembali nyalon bupati berpasangan dengan Astiti Suwarni, istri Wahid Wayudi (saat itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur) alias ibunya Dirham.
Bagaimana dengan Dirham? Kehadirannya cukup mengejutkan, karena selama ini namanya tak terdengar di Lamongan. Remaja berusia 29 tahun itu berlatarbelakang pengusaha dan berpendidikan lulusan luar negeri.
Nama Dirham baru muncul saat dipromosikan ayahnya, Wahid Wahyudi agar bisa mendampingi Yuhrour di Pilkada Lamongan 2024.
TIGA PASANGAN: Simulasi tiga pasangan, Abdul Ghofur-Suhandoyo kalahkan Yuhronur-Dirham. | Data: Survei DKSI
"Saya melihat anak saya selama ini aktif di berbagai kegiatan anak muda, di antaranya saat menjadi mahasiswa itu berbagai kegiatan ketuanya adalah anak saya yang namanya Dirham Akbar Aksara,” kata Wahid saat mengunjungi Yuhrour di Guest House Pemkab Lamongan, 7 Mei 2024.
“Dia saat mahasiswa ITS itu menjadi komisaris tingkat, sehingga saya melihat punya potensi untuk terjun di dunia politik," sambungnya.
Wahid pun makin gencar mempromosikan anaknya, “Meskipun selama ini anak saya itu sebagai pengusaha, baik pengusaha UMKM maupun usaha-usaha yang lain, sehingga dunia usaha insyaallah beliau punya pengalaman-pengalaman yang mungkin bisa dijadikan modal untuk terjun ke dunia politik. Kesimpulannya adalah mau kulo nuwun masuk Lamongan. Sudah itu saja ya, titik ya."
Jadi Dirham bakal digandengkan dengan Yuhronur? “Kalau itu yang bisa menjawab bukan saya. Yang menjawab itu ya harus beliaunya (Yuhronur)," kata Wahid yang pernah menjadi Pj Bupati Lamongan 2015-2016.
Upaya Wahid ini menarik perhatian karena di Pilkada Lamongan 2020 istrinya, Astiti Suwarni yang berpasangan dengan Suhandoyo di Pilkada 2020 merupakan rival Yuhronur-Abdul Rouf.
Kala itu Pilkada Lamongan 2020 diikuti tiga pasangan caloon. Yuhronur-Rouf tampil sebagai pemenang dengan meraih 336.154 suara (42,54%), peringkat kedua ditempati Suhandoyo-Astiti yang mendulang 296.667 suara (37,54%), dan Kartika Hidayati-Saim di posisi buncit dengan meraih 157.296 suara (19,90%).
Namun upaya Wahid bersambut, karena sejumlah partai politik akhirnya menurunkan rekomendasi untuk Yuhornur-Dirham, di antaranya Perindo, PPP, Gerindra, dan Golkar.{*}
| Baca berita Pilbup Lamongan. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur
- KURSI PARPOL DI LAMONGAN 2024
1. PKB: 12 Kursi (Sebelumnya 10)
2. Golkar: 8 Kursi (6)
3. PDIP: 7 Kursi (8)
4. Gerindra: 6 Kursi (4)
5. PAN: 5 Kursi (7)
6. Demokrat: 4 Kursi (9)
7. Nasdem: 3 Kursi (1)
8. PPP: 2 Kursi (3)
9. Perindo: 1 Kursi (1)
10. PKS: 1 Kursi (0)
11. Partai Ummat 1 Kursi (0)