Indeks Risiko Bencana di Jatim Terus Menurun, Adhy Karyono Diganjar Pin Emas BNPB
SURABAYA | Barometer Jatim – Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono menerima pin emas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Penghargaan diserahkan dalam kegiatan Jumpa Tokoh bersama Kepala BNPN Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, serta Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Arum Sabil di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (30/7/2023).
Anugerah pin emas diberikan atas dedikasi Pemprov Jatim dalam melaksanakan penaggulangan setiap bencana alam yang terjadi di Jatim. Tidak sendiri, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dan Ketua Kwarda Jatim juga mendapatkan pin emas.
Penyerahan pin emas juga dilatarbelakangi penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) di Jatim. Hal itu dibuktikan dari data BPBD Jatim pada 2019 angka IRB sebanyak 137,88 kemudian turun hingga 101,65 pada 2023.
Hal ini dipandang Pemprov Jatim mampu menurunkan risiko bencana setiap tahunnya. Bahkan Pemprov Jatim meraih penghargaan kategori Pemerintah Daerah yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.
“Gerakan Pramuka Jatim bersama dengan BNPB dan Pemprov Jatim harus saling bersinergi dan bersatu. Inilah kontribusi nyata untuk kemanusiaan dan kebencanaan,” ujar Adhy.
Menurutnya, partisipasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat menjadi hal yang penting, terutama peran kolaborasi pentahelix.
“Pengurangan risiko bencana harus melibatkan kolaborasi unsur pentahelix. Pemerintah pastinya didukung BPBD, Pramuka, dan komunitas relawan masyarakat. Sinergi inilah yang pada akhirnya ikut mendukung keberhasilan proyek hunian tetap korban erupsi Gunung Semeru yang mendapat rekor MURI,” katanya.
Dijelaskan Adhy, bencana tidak dapat dihindari. Karena itu, Pramuka sebagai agen perubahan diharapkan akan mampu mendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Fenomena yang terjadi, setiap ada bencana dipastikan ada peran Pramuka. Bagaimana Pramuka sebagai pelopor menjadi contoh bagi masyarakat,” kata Adhy.
“Rasa kemanusiaan dan empati bagi korban atau penyintas adalah skill yang harus dimiliki oleh anggota Pramuka yang selayaknya akan dicontoh masyarakat,” sambungnya.
Pada kesempatan kali ini juga dilakukan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara BNPB dengan Kwarda Gerakan Pramuka. Hal ini sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara BNPB dengan Kwarnas Gerakan Pramuka.
“Kita kali ini memperpanjang MoU kerja sama antara BNPB dengan Kwarnas sudah berlangsung cukup lama. Pramuka pada dasarnya ikut serta dalam penanggulangan bencana,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso.
Sedangkan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, Arum Sabil menyampaikan gerakan pramuka terbuka untuk semua masyarakat Indonesia.
“Pramuka memiliki dasar dan taat kepada kode kehormatan Pramuka. Gerakan Pramuka punya potensi luar biasa dalam menginspirasi untuk peduli pada kemanusiaan,” ucapnya.{*}
| Baca berita Pemprov Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur