Serius Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, PDIP Siapkan 2 Menteri!
SURABAYA | Barometer Jatim – PDIP terus menyiapkan kadernya di Pilgub Jatim 2024. Bahkan sudah mengerucut pada dua nama yang saat ini menduduki kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
“Kalau yang dibahas ada dua, Bu Risma sama Pak Anas. Itu yang di dalam internal ada pembahasan,” ungkap Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono usai menyerahkan rekomendasi untuk sejumlah calon kepala daerah di Jatim, Selasa (30/7/2024).
Lantaran kursi PDIP (21 kursi) tidak cukup untuk mengusung pasangan calon sendiri -- syarat pencalonan minimal 24 kursi, Partai Banteng membuka pintu kongsi dengan PKB (27 kursi). “Bisa jadi demikian,” ucap politikus yang akrab disapa Kanang tersebut.
PDIP, tandasnya, akan terus mengevaluasi sebelum memutuskan siapa yang layak diusung di Pilgub Jatim 2024. Sampai kapan? “Paling lambat minggu-minggu depan ini, minggu pertama (Agustus),” ucapnya.
- PETA PARPOL PILGUB JATIM 2024
Pendukung Khofifah-Emil : Gerindra (21 kursi), Demokrat (11 kursi), Golkar (15 kursi), PPP (4 kursi), PAN (5 kursi), PSI (1 kursi), PKS (5 kursi)
Belum Tentukan Calon: PKB (27 kursi), PDIP (21 kursi), Nasdem (10 kursi)
Partai Banteng tidak mau gegabah, karena calon lawan yang dihadapi petahana, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan sudah mengantongi rekomendasi dari 6 Parpol pemilik kursi di DPRD Jatim hasil Pileg 2024, yakni Gerindra (21 kursi), Demokrat (11 kursi), Golkar (15 kursi), PPP (4 kursi), PAN (5 kursi), PSI (1 kursi), dan PKS (5 kursi).
“Jadi ini tidak gampang untuk melawan incumbent yang konon katanya elektabilitasnya bagus. Maka siapa-siapa yang pantas, yang layak, ada keseimbangan, sehingga kita genjotnya tidak terlalu berat,” jelasnya.
Meski demikian, Kanang menegaskan segalanya masih mungkin. Termasuk PDIP ikut mengusung Khofifah-Emil. “Masih mungkin, semua masih mungkin,” katanya.
Bukankah PDIP tidak mau merayu Khofifah? “Bukan merayu, ngapain merayu. Bukan merayu, tapi mungkin ada kesepakatan dalam kerja sama. Kan gitu aja,” ujarnya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur