Eri Cahyadi Rancang Surabaya Jadi Compact City, Target PDRB di 2045 Rp 2,1 T!

Reporter : -
Eri Cahyadi Rancang Surabaya Jadi Compact City, Target PDRB di 2045 Rp 2,1 T!
PERIPURNA: Eri Cahyadi dan pimpinan DPRD Surabaya, setujui RPJPD periode 2025-2045. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi tengah merancang Surabaya menjadi compact city. Bahkan sudah masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) periode 2025-2045.

"Diharapkan dalam jangka panjang nanti tidak terjadi lagi kemacetan di Surabaya, kemudian membuat jarak tempuh dan biaya rendah dari segi transportasi. Bagaimana menjadikan sebuah kota efisien dengan mendekatkan fasilitas publik kepada warganya," papar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat.

Menurut Irvan, konsep compact city adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan fasilitas publik dengan efisiensi waktu dan biaya rendah. Dengan penerapan compact city, nantinya ditargetkan Surabaya bisa menuju kota dunia.

"Targetnya kota dunia. Saat ini Kota Surabaya menurut UN-Habitat di rangking 280, targetnya 20 tahun ke depan bisa mencapai posisi 260 dunia," ucapnya.

Disetujui DPRD Surabaya

Raperda tentang RPJPD periode 2025-2045 sendiri telah disetujui dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (4/7/2024).

Dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Eri Cahyadi memaparkan RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang isinya menjabarkan visi misi arah kebijakan, serta sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang dalam 20 tahun ke depan.

Menurutnya, RPJPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan RPJPD Provinsi Jawa Timur.

Adapun 8 misi yang disampaikan Pemkot Surabaya dalam RPJPD, yakni mewujudkan transformasi sosial yang inklusif, mewujudkan transformasi ekonomi, mewujudkan super-hub Megapolitan Jawa Timur dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang agile (pembangunan tangkas).

Kemudian menjaga stabilitas wilayah, memantapkan ketahanan sosial dan budaya, pengembangan dan integrasi kawasan periferal dan hinterland dengan pusat pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Eri mengatakan, RPJPD Surabaya memuat banyak hal terkait rencana pembangunan yang strategis untuk 20 tahun ke depan. Termasuk di dalamnya target Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di 2045 sebesar Rp 2,1 triliun.

"Kalau lainnya kita menyesuaikan dengan RPJPN dan RPJPD provinsi juga kita ikuti," katanya usai paripurna.

Selain itu, Eri menyebut pembangunan yang akan dilanjutkan ke depannya adalah Rumah Sakit (RS), sekolah SD, dan sekolah SMP yang merata di setiap wilayah Kota Pahlawan.

"Untuk penambahan sekolah akan kita koordinasikan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Di Surabaya utara rencananya," terangnya.

Saat ini, Pemkot Surabaya sedang melakukan pembangunan RS di wilayah Surabaya Timur. Rencananya juga segera melakukan pembangunan RS di wilayah utara atau bekas Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT).

Sedangkan Adi Sutarwijono berharap, RPJPD Surabaya periode 2025-2045 dilaksanakan dengan serius dan tetap memperhatikan kualitas disamping kuantitas.

"Misalnya pendidikan dan kemiskinan juga harus tetap menjadi prioritas di masa mendatang, karena indikator pembangunan itu majemuk," ucap Adi.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.