Pemkot Surabaya Harap Pembagian Daging Kurban Tak Gunakan Tas Kresek, Pakai Apa dong?
SURABAYA | Barometer Jatim – Pemkot Surabaya mengharapkan warga tidak menggunakan plastik sekali pakai saat membagikan daging hewan kurban. Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 600.4/ 17055/ 436.7.10/2024 tentang Sosialisasi Penyembelihan Hewan Kurban.
"Nanti kita tinjau juga di tempat-tempat pemotongan. Pembagiannya kami harapkan tidak menggunakan plastik sekali pakai atau tas kresek. Kalau bisa pembagiannya pakai besek," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, Senin (17/6/2024).
Selain itu, menindaklanjuti SE, Pemkot lewat tim gabungan -- terdiri dari DLH, Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) -- melakukan pengawasan susur sungai di sepanjang Kalimas, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo.
Pengawasan dilakukan, kata Dedik, untuk mencegah adanya warga membuang limbah rumen dan kotoran hewan kurban ke sungai, dapat mencemari lingkungan. Kegiatan susur sungai dilakukan mulai pukul 10.45 WIB dari Dermaga Kalimas Ngagel.
"Kami juga mengimbau agar rumen pada saat dibersihkan, ditaruh di glangsing dan silakan dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah) terdekat, atau biasanya ditimbun di tanah bisa jadi kompos juga," katanya.
KEPERGOK: Petugas temukan warga sedang mencuci daging hewan kurban di Sungai Kalimas. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Dalam kegiatan susur sungai, Dedik mengungkapkan jika petugas menemukan beberapa titik lokasi warga yang mencuci daging hewan kurban di Sungai Kalimas. Petugas pun memberikan karung atau glangsing sekaligus imbauan agar warga tidak turut membuang kotoran dan limbah rumen ke sungai.
"Memang ada kegiatan-kegiatan masyarakat yang mencuci jeroan sapi hasil penyembelihan kurban. Kami lihat masyarakat ada yang patuh, jadi kotorannya ditaruh di glangsing, dibuang ke TPS, kemudian di sungai mencuci sisa-sisa kotoran," ucapnya.
Namun di antara beberapa warga tersebut, masih saja ada yang turut membuang kotoran hewan kurban ke sungai. Petugas pun kembali mengingatkan mereka, agar memisahkan kotoran hewan kurban dan ditaruh ke dalam glangsing.
"Di Sungai (Kalimas) Ngagel, kurang lebih ada sembilan titik yang kita temui. Tadi ada satu yang pada saat kita sidak itu mereka pas buang, tapi memang kayaknya itu babat, bukan isi perut, mereka pas cuci kotorannya juga ada di situ sekalian dibuang," katanya.
Lantaran terlanjur ikut terbuang ke Sungai Kalimas, Dedik menyatakan petugas DLH Surabaya akan melakukan pembersihan kotoran hewan kurban tersebut. Setidaknya DLH telah menyiagakan 200 petugas.
"Jadi untuk pasukan Jogo Kali kita, ada kurang lebih 200 yang tersebar di seluruh sungai Surabaya. Yang di Sungai Ngagel, ada sekitar 20 pasukan, itu sekaligus sambil membersihkan gulma-gulma atau tanaman-tanaman liar di tepi sungai dan mengingatkan warga," ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur