Eri Cahyadi Tegur Kontraktor Proyek Box Culvert dan Ancam Putus Kontrak, Ternyata Ini Gara-garanya!
SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegur kontraktor proyek box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (22/5/2024).
"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjaknoe (jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya berhentikan kamu nanti)," tegasnya.
Sidak dilakukan untuk memastikan progres pembangunan saluran tersebut rampung sesuai perencanaan. Eri menyebutkan, progres pembangunan box culvert mencapai sekitar 95 persen, namun belum termasuk pengerjaan paving.
"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," katanya.
Soal tegurannya pada kontraktor, jelas Eri, karena pola pengerjaan yang dilakukan dinilai lambat sehingga berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Menurut Eri, pengerjaan saluran dan paving seharusnya bisa dilakukan secara paralel. Misalnya total panjang saluran yang dikerjakan 1000 meter, maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.
SIDAK: Eri Cahyadi sidak proyek box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto. | Foto: Barometerjatim.com/HPJ
"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," terangnya.
Karena itu, Eri tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor apabila masih menerapkan pola pengerjaan sebelumnya. Sanksi tersebut akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.
"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelasnya.
Selebihnya Eri menjabarkan, box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. Dari perempatan, saluran terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.
"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.
Dalam sidak, Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. Mereka mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.
"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi menuturkan ada dua hal penekanan yang disampaikan Eri dalam sidak kali ini.
Pertama, terkait pola pengerjaan saluran yang bisa dilakukan paralel. "Kalau pekerjaan saluran sudah terpasang box-nya, bisa ditindaklanjuti langsung dengan pekerjaan paving, sehingga langsung bisa fungsi saluran dan jalannya," katanya.
Sedangkan penekanan yang kedua terkait dengan koneksitas saluran. Syamsul menyebut, Eri meminta setiap saluran baru yang dibangun agar terkoneksi dengan sistem yang lain.
"Seperti ini (Kapasari I) connecting dengan sistem pompanya Undaan. Sehingga di sini (Kapasari) ada pekerjaan, kemudian nanti di perempatan THR (Taman Hiburan Rakyat) juga ada, (terkoneksi Pompa) Undaan," ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur