H-2 Lebaran 50 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jatim, Kapolda: Tren Lakalantas Berkurang 42%!
NGAWI | Barometer Jatim – Hingga H-2 Lebaran, Minggu (7/4/2024), tercatat 50.054 unit kendaraan meninggalkan Jawa Timur lewat jalur darat. Sedangkan jumlah kendaraan masuk lebih sedikit, yakni 22.522 unit.
Hal itu dikatakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto saat melakukan peninjauan arus mudik di Pos Terpadu Mantingan dan Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Kabupaten Ngawi, Senin (8/4/2024).
Peninjuan dilakukan bersama jajaran Forkopimda Jatim, yakni Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono; Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay; Panglima Koarmada II Surabaya; Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo. Turut mendampingi yakni Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, yakni Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko.
“Alhamdulillah di Jatim tidak ada simpul- simpul kepadatan, karena memang lebih banyak kendaraan yang keluar dibanding masuk,” katanya.
Kapolda juga menjelaskan, untuk masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 46.000 dan yang keluar 4.000. Lalu yang masuk melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo tercatat 1.411 dan yang keluar 1.086. Kemudian jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Ketapang tercatat 195.813 dan keluar 90.684.
- MUDIK LEBARAN KELUAR-MASUK JATIM
> Tol Ngawi
Keluar: 50.054
Masuk: 22.522
> Pelabuhan Tanjung Perak
Keluar: 4.000
Masuk: 46.000
> Pelabuhan Jangkar Situbondo
Keluar: 1.086
Masuk: 1.411
> Pelabuhan Ketapang tercatat
Keluar 90.684
Masuk: 195.813
Sedangkan pucak mudik lebaran terjadi pada H-4 Lebaran, Sabtu (7/4/2024). Dalam sehari tercatat 29.520 kendaraan masuk ke Jatim melalui jalur darat, laut, maupun udara.
“Selain itu, pada tahun ini tren kecelakaan lalu lintas (lakalantas) berkurang 42ri tahun 2023,” tandasnya.
Menurut Imam, ruas tol Solo-Ngawi ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Sebab, beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan di KM 572 dan 574 dari arah Jawa Tengah.
“Kita telah lakukan upaya-upaya pencegahan seperti usulan penambahan speed reduce, pita kejut dan lampu strobo, agar pengendara yang pada fase microsleep bisa beristirahat terlebih dahulu,” ucapnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono menuturkan, peninjauan ini dilakukann untuk memastikan bahwa pintu masuk arus mudik ke Jatim dalam kondisi terkendali.
“Keamanan tersebut diwujudkan dengan adanya Pos Pelayanan Mudik di berbagai titik, yang personelnya merupakan gabungan dari elemen strategis di Jatim,” katanya.
Keberadaan Pos Terpadu Mantingan di perbatasan Jatim-Jateng ini sangat strategis dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat.
Pos terpadu ini memberikan pengamanan dan pelayanan di jalur arteri pintu masuk ke Jatim dari Jateng, jalur poros tengah yang menghubungkan Jateng-Jatim, serta gerbang memasuki wilayah Jatim.
“Dengan lengkapnya fasilitas bagi pemudik di pos pelayanan ini, harapannya kalau memang sudah mulai lelah dan merasa ngantuk harus beristirahat. Jika sudah terasa segar badannya, bisa melanjutkan perjalanan kembali,” katanya.
Tidak hanya meninjau pos terpadu di Mantingan, Adhy bersama rombongan Forkopimda juga melanjutkan tinjauan ke Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Ngawi.
Titik ini merupakan titik temu wilayah Jateng dan Jatim bagi pengendara yang melintas tol Trans Jawa. Titik ini juga diprediksi menjadi titik lelah para pemudik yang melakukan perjalanan dari barat ke timur.{*}
| Baca berita Lebaran. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur