8 Bulan Lagi Pertarungan Pilgub Jatim 2024, Pengamat: Madura Tetap Jadi Kunci Kemenangan!

Reporter : -
8 Bulan Lagi Pertarungan Pilgub Jatim 2024, Pengamat: Madura Tetap Jadi Kunci Kemenangan!
MADURA KUNCI: Surokim Abdussalam, Madura tetap jadi kunci kemenangan Pilgub Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

SURABAYA | Barometer Jatim – Madura. Ya! Wilayah dengan jumlah pemilih 3.129.230 jiwa itu -- mengacu Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 -- selalu menjadi perhatian setiap hajatan Pilgub Jatim. Maklum, dari tiga kali gelaran pada 2008, 2013, dan 2018, selalu disebut menjadi kunci kemenangan.

Pandangan tersebut juga dilontarkan Pengamat Politik, Dr Surokim Abdussalam. Salah satu alasannya angka golput di Maduta terbilang kecil, mengingat pergerakan pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat tinggi.

Bagaimana dengan Pilgub Jatim 2024? “Jika melihat pelaksanaan Pemilu selama ini dan relasi kuasa Madura, sepertinya akan tetap menjadi kunci dan akan ada konfigurasi baru juga terkait distribusi serta dinamika suaranya,” katanya, Selasa (2/4/2024).

Terlebih dukungan pemilih di Madura, lanjut Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu, digerakkan patron atau tokoh lokal yang membuat mobilitas pemilih di kantong-kantong suara cukup tinggi.

Kondisi inilah yang harus dimanfaatkan kandidat, untuk mendekati para tokoh lokal agar bisa meraih dukungan maksimal di Pilgub Jatim 2024.

“Tentu banyak faktornya dan juga kompleks. Jika disederhanakan ada faktor kultural dan struktural. Faktor kultural seperti masih kuatnya peran patron tokoh lokal yang menjadi pemegang kantong-kantong suara,” tambahnya. 

GUGAT KE MK: Khofifah saat menggugat hasil Pilgub jatim 2013 ke MK. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

Selain itu, tandas Surokim, pengawasan di lapangan yang lemah menjadi penentu dari pergerakan pemilih. Maka, paslon harus meraih dukungan tokoh lokal yang bisa menjadi kunci kemenangan.

“Faktor struktural seperti pengawasan Pilkada di luar kabupaten masih lemah dan tidak penting, karena tidak terkait langsung dengan kepentingan tokoh lokal,” tambahnya.

Karena itu, nilai Surokim yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), peranan tokoh lokal akan menentukan dukungan 3,1 juta pemilih di Madura.

“Distribusi suara kerap anomali tergantung situasi, sehingga sulit diprediksi oleh survei. Suara kadang bisa bulat dan tak terdistribusi normal, sehingga secara jumlah bisa menjadi signifikan,” tambahnya.

Sengit Sejak 2008

Sedikit ke belakang, sengitnya pertarungan Pilgub Jatim terekam di tiga kali gelar sejak era Pilkada langsung. Paling mennyita perhatian yakni pada Pilgub Jatim 2008, suara di Madura menjadi sengketa antara pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) dan Khofifah-Mudjiono (Kaji).

Saat itu, hasil putaran kedua Pilgub Jatim Karsa mendapatkan 50,20% suara unggul dari Kaji yang meraih 48,80% suara. Kaji kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena menganggap terdapat kecurangan di Madura.

MK akhirnya memutuskan dilakukan penghitungan suara ulang di Pamekasan serta Pemunguta Suara Ulag (PSU) di Sampang dan Bangkalan. Hasilnya, Karsa tetap menang, meraih total 50,11% suara ungguli Kaji dengan 49,89% suara.

Pada Pilgub Jatim 2013, kemenangan Karsa kembali ditentukan di Madura. Di Bangkalan dan Sampang, Khofifah yang berpasangan dengan Herman S Sumawiredja (Berkah) kembali kalah dari Karsa jilid II. Sedangkan di Sumenep dan Pamekasan berselisih tak lebih dari satu persen.

Surokim menambahkan, kekuatan pemilih Madura juga terpotret pada Pilgub Jatim 2018, dimana Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak menang di tiga kabupaten Madura dari Saifullah Yusuf-Puti Gutur dan kalah tipis di Bangkalan: 261.467 berbanding 271.088 suara.

Bagaimana dengan kandidat? Dari hasil survei sejumlah lembaga, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menjadi satu-satunya putra Madura yang namanya melambung di bursa Cagub. Selebihnya, elektabilitas teratas masih digenggam incument Khofifah.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.