Punya 21 Kursi DPRD Jatim, Apa Iya di Pilgub 2024 Gerindra Tetap Usung Khofifah?

Reporter : -
Punya 21 Kursi DPRD Jatim, Apa Iya di Pilgub 2024 Gerindra Tetap Usung Khofifah?
WILAYAH PRABOWO: Anwar Sadad, Cagub Jatim 2024 wilayah Ketua Dewan Pembina Gerindra. | Foto: Barometerjatim.com/RQ

SURABAYA | Barometer Jatim – Minggu, 10 Desember 2023, di Hotel Double Tree Surabaya. DPP Partai Gerindra lewat Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo, menyerahkan surat penugasan untuk Khofifah Indar Parawansa maju Cagub Jatim 2024.

Usai coblosan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, kursi Partai Gerindra untuk DPRD Jatim berdasarkan real count KPU Jatim ternyata melonjak tajam, mencapai 21 dari sebelumnya 15 pada Pileg 2019.

Memiliki modal 21 kursi atau tinggal membutuhkan 3 kursi lagi untuk bisa memberangkatkan Cagub-Cawagub, apa iya Gerindra akan tetap mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024?

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menjelaskan, terkait rekomendasi partainya di Pilgub Jatim merupakan ranah Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

“Kalau menyangkut siapa yang maju itu kan ya, aturan main kita itu Ketua Dewan Pembina yang memutuskan,” katanya usai menjadi pembicara dalam diskusi Ngobrol tentang Cak Anam Bersama Gus Sadad pada peringatan HUT ke-23 Duta Masyarakat -- harian yang didirikan Cak Anam, Jumat (8/3/2024).

“Saya tidak dalam kapasitas untuk menganulir yang sudah menjadi keputusan. Tetapi saya yakin pilihan terbaik ada di tangan Ketua Dewan Pembina,” sambungnya.

SURAT TUGAS: Hashim Djojohadikusumo beri surat penugasan untuk Khofifah maju Cagub Jatim 2024. | Foto: IST

Andai Gerindra balik arah memutuskan kader sendiri yang maju Cagub Jatim 2024, apakah keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu siap?

“Tentu semua kader itu wajib untuk siap kalau diputuskan untuk bertarung di Pilkada, wajib!” tegas politikus yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.

Sebelumnya, saat memberikan surat penugasan maju Cagub Jatim 2024, Hashim tak memugkiri salah satu faktor karena Khofifah mendukung Prabowo di Pilpres.

“Ya itu salah satu faktor juga. Saya kira kita harus akui. Enggak ada masalah kan? Beliau dukung Prabowo, Prabowo dukung beliau kan, kan begitu” katanya.

Sementara terkait elektabilitas, dari hasil survei sejumlah lembaga, hingga kini Khofifah memang masih tertinggi di antara kandidat yang belum banyak berseliweran.

Dalam survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Khofifah berada di urutan pertama dengan keterpilihan 35,6%, disusul Emil Elestianto Dardak 19,4%.

Lalu survei Politika Research and Consulting (PRC), Khofifah juga leading dengan keterpilihan 39,4%. Di peringkat kedua ada Mensos RI Tri Rismaharini 17,4%, disusul MenPAN-RB Azwar Anas 5,8%.

Meski leading, elektabilitas Khofifah belum menyentuh 50n ini dinilai masih riskan untuk ditumbangkan. Lebih-lebih Ketua Umum PP Muslimat NU itu berstatus incumbent.

"Dalam fakta empirik politik, angka di bawah 50% untuk incumbent masih sangat riskan," ucap Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Ikhsan Rosidi.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.