Hari Santri Dipusatkan di Surabaya, Gus Yahya Tegaskan karena Sejarah Resolusi Jihad!

Reporter : -
Hari Santri Dipusatkan di Surabaya, Gus Yahya Tegaskan karena Sejarah Resolusi Jihad!
SANTRI JALAN SANTAI: Jalan Santai Hari Santri di Surahaya diikuti jutaan peserta. | Foto: Barometerjatim.com/FUL

SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan, Hari Santri tahun ini dipusatkan di Surabaya tidak lepas dari sejarah Resolusi Jihad yang digaungkan para kiai pada 22 Oktober 1945.

Saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fi sabilillah, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  dari upaya sekutu untuk menjajah kembali.

"Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi," katanya mengikuti Jalan Santai Hari Santri di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

"Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan, karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka," sambungnya.

| Baca juga:

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menegaskan pentingnya peran santri dalam membangun negeri. Peran itu antara lain terwujud dari semangat jihad fi sabilillah yang sudah digelorakan sejak zaman perang kemerdekaan. Jihad fii sabilillah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945.

"Mari kita berjihad. Sebab negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harua diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri," tegasnya.

Negeri ini, kata Gus Yahya, tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia.{*}

| Baca berita Hari Santri. Baca tulisan terukur Syaiful Kusnan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.