Minta Masukan Risma, Sinyal PDIP Batal Usung Kader NU

Reporter : barometerjatim.com -
Minta Masukan Risma, Sinyal PDIP Batal Usung Kader NU

MINTA MASUKAN: Sekjen Hasto DPP PDIP, Hasto Kristiyanto (kanan) minta masukan ke Tri Rismaharini (tengah) soal Pilgub Jatim 2018. | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP

SURABAYA, Barometerjatim.com Tanggal pengumuman pasangan calon (paslon) Cagub-Cawagub Jatim sudah ditentukan, 15 Oktober 2017. Namun PDI Perjuangan, rupanya, masih butuh banyak masukan untuk mengusung paslon yang mantap. Terlebih kandidat yang ada sangat bersaing, terutama Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf.

Secara khusus, DPP PDIP pun mengutus Sekjen Hasto Kristiyanto untuk menemui kadernya yang juga Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma). Pertemuan digelar di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (9/10).

Turut mendampingi Hasto dalam pertemuan tersebut Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi; Wakil Wali Kota Surabaya yang juga Ketua DPD PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana; serta Ketua Bappilu Surabaya yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono.

Baca: Gerindra: Merasa Siap Silakan Deklarasi, Gak Usah Nantang

Mengapa Risma yang dimintai masukan? "Beliau kan sangat memahami dinamika politik dan konfigurasi politik di Jawa Timur, maka kami minta masukan Bu Risma. Cara PDIP seperti itu, tidak asal deklarasi. Kami dialog, kami komunikasikan dulu, paparnya.

Spekulasi pun berkembang. PDIP disebut-sebut akan mengusung paslon dari kader sendiri, sekaligus ulangan Pilgub Jatim 2013 saat mengusung Bambang DH-Said Abdullah. Kali ini kader yang potensial disung yakni duet Risma-Abdullah Azwar Anas atau sebaliknya.

Jika spekulasi ini benar, maka PDIP berubah haluan karena semula 'bertekad' mengusung Cagub dari kader Nahdlatul Ulama (NU) yang mengarah pada Saifullah Yusuf. Terlebih berulang kali Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menegaskan partainya hampir pasti bersama PDIP mengusung wakil gubernur Jatim tersebut.

Namun Hasto menegaskan pertemuannya dengan Risma tidak semata-mata membahas soal Pilgub Jatim 2018. Ada persoalan tata kota, taman, rencana kunjungan ibu (Megawati Soekarnoputri), terus kemudian persoalan Pilgub," akunya.

Masukan Dahlan Iskan

Selain Risma, Hasto juga minta masukan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan serta sejumlah kiai. Setelah Pak Ahmad Basarah (Wasekjen DPP PDIP) ditugaskan ketemu dengan para kiai-kiai NU se-Jawa Timur, maka kami menerima masukan, tandasnya.

Sikap 'hati-hati' dalam mengusung paslon ini, lanjut Hasto, karena PDIP ingin menampilkan sosok yang mampu membangun kualitas masyarakat serta merangkul seluruh potensi yang ada di Jawa Timur.

Baca: Prof Ala Membantah, Kiai Mukhlis: Tahulah Dia Dukung Siapa

Hasto juga menegaskan, 15 Oktober nanti baru sebatas pengumuman paslon bukan deklarasi. "Setelah itu baru dilakukan deklarasi. Yang diundang nanti, terutama adalah struktur partai: Ketua, sekretaris dan bendahara, katanya.

Apakah akan mengundang para bakal calon seperti Saifullah Yusuf, Abdullah Azwar Anas dan Tri Rismaharini? Hasto masih merahasiakan. Saya kurang tahu, dalihnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.