Prof A’la Membantah, Kiai Mukhlis: Tahulah Dia Dukung Siapa

Reporter : barometerjatim.com -
Prof A’la Membantah, Kiai Mukhlis: Tahulah Dia Dukung Siapa

MANDAT TANDA TANGAN: Presiden Jokowi menerima mandat 1.000 tanda tangan kiai, guru ngaji, pengasuh madrasah dan Ponpes se-Madura usai acara peringatan Hari Perdamaian Internasional di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Minggu (8/10). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

SUMENEP, Barometerjatim.com Pengasuh Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Prof Abd Ala menegaskan kalau penyerahan mandat 1.000 tanda tangan kiai, guru ngaji, pengasuh madrasah dan Ponpes se-Madura kepada Presiden Jokowi di luar acara peringatan Hari Perdamaian Internasional.

"Annuqayah sama sekali tidak memfasilitasi acara dukung-mendukung. Jika ada pernyataan dukungan, itu di luar acara, dan orang yang melakukan itu sama sekali tidak memiliki akhlak santri," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima Barometerjatim.com, Minggu (8/10) malam.

Prof Ala menyebut, 'mencuri' kegiatan Annuqayah di acara Hari Perdamaian Internasional merupakan kepentingan sempit dan sangat tidak beretika. "Saya sebagai Rektor UINSA dan pengasuh pesantren Annuqayah tidak menyaksikan penyerahan itu," bantahnya.

Baca: Jokowi Terima 1000 Tanda Tangan Dukung Khofifah Cagub

Dia juga mendapat informasi bahwa penyerah mandat 1.000 tanda tangan tersebut bukan undangan. "Jika diundang, orang itu tamu yang tidak tahu sopan santun," geramnya.

Selebihnya, dia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua awak media dan semua pihak yang ikut menyukseskan acara Hari Perdamaian Internasional di Ponpes Annuqayah.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua ASPEK (Aliansi Santri Pemuda Ekonom dan Kiai) Madura yang menyerahkan mandat 1.000 tanda tangan dukungan kepada Presiden Jokowi, KH Mukhlis Muksin menanggapinya enteng sambil tersenyum.

"Biarkan saja, enggak apa-apa, kita tahulah dia (Prof A'la) itu dukung siapa. Di Guluk-Guluk kan ada dua soal dukungan. Kalau dia nggak setuju ya enggak apa-apa," katanya.

Baca: Ribuan Anggota Karang Taruna Sambut Hangat Khofifah

Namun Pengasuh Ponpes Al Anwar, Bangkalan itu membantah kalau dia tidak diundang di acara tersebut, "Kalau tanya undangan, ada undangannya. Ini masih saya simpan," tandasnya.

Soal bantahan bahwa Prof Ala tidak menyaksikan penyerahan tersebut, lagi-lagi Kiai Mukhlis tidak mempermasalahkan dan hanya tersenyum. "Biarkan saja. Logikanya, ini Bapak Presiden yang datang pasti dikawal dan disambut para pengasuh," katanya.

"Masa presiden dibiarkan sendiri. Banyak itu yang menyaksikan, ada Mensesneg, Mbak Yenny dan tokoh-tokoh lainnya. Kalau memang (penyerahan dukungan ke presiden) ada yang tidak senang, itu wajar-wajar saja."

Baca: Parpol Cukup, Khofifah Siapkan Kejutan Deklarasi

Seperti diberitakan, usai acara peringatan Hari Perdamaian Internasional di Annuqayah Kiai Mukhlis menyerahkan mandat 1.000 tanda tangan agar Presiden Jokowi mengizinkan dan merestui Mensos Khofifah Indar Parawansa maju di Pilgub Jatim 2018.

Pak Presiden, ini saya diberi mandat untuk menyerahkan tanda tangan ke panjenengan, supaya Bu Khofifah didukung, didorong untuk menjadi gubernur Jatim, kata Kiai Mukhlis sambil menyerahkan satu bendel bersisi 1.000 tanda tangan. Ya saya terima, ya, ya, ya.. Doakan, doakan, doakan! jawab presiden, seperti ditirukan Kiai Mukhlis.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.