Surabaya Memasuki Usia 730 Tahun, Eri Cahyadi Pamer Perubahan dalam Setahun Terakhir
SURABAYA, Barometer Jatim – Surabaya memasuki usia 730 tahun. Di usia yang mencapai lebih dari tujuh abad, Kota Pahlawan mengalami banyak transformasi atau perubahan. Bahkan dapat dilihat langsung selama satu tahun terakhir.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan sejumlah perubahan tersebut. Pertama, yakni banyak berdiri destinasi wisata.
"Jadi ada banyak tempat wisata yang ada di Surabaya. Ada Romokalisari Adventure Land, ada Tunjungan Romansa, ada lagi Taman Asreboyo dan tempat-tempat lainnya," katanya, Jumat (2/6/2023).
Alasan Eri menjadikan sejumlah tempat sebagai destinasi wisata tak lain yakni untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Kita jadikan tempat wisata. Karena apa? Saya ingin ketika saya menjabat wali kota, ketika sesuatu yang saya bangun itu bisa menggerakkan perekonomian," jelasnya.
Selain destinasi wisata, terang Eri, dalam setahun terakhir di Surabaya juga banyak berdiri tempat padat karya. Apalagi di 2023 ini Pemkot Surabaya memprioritaskan pembangunan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Program Padat Karya dan pemberdayaan UMKM.
Hingga hari ini telah didirikan 34 Rumah Padat Karya di 14 Kecamatan. Sampai April 2023, sebanyak 2.822 warga miskin dan pramiskin dilibatkan dalam program padat karya dengan penghasilan tertinggi mencapai Rp 4.463.000 per orang per bulan.
Program padat karya tersebut terdiri dari beragam bentuk. Mulai dari kafe, sentra menjahit, laundry, cuci kendaraan, perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), budi daya pertanian dan peternakan, rumah maggot, hingga pembuatan paving.
"Jadi yang saya harapkan, kehadiran pemerintah kota di zaman saya menjadi wali kota atau Ulang Tahun Surabaya ke-730 ini hadirnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.
Sangat Guyub Rukun
Tak hanya itu, Eri juga merasakan perubahan masyarakat selama satu tahun terakhir. Mulai dari warga, RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) hingga Kader Surabaya Hebat (KSH) terlihat semakin guyub rukun.
"Yang saya rasakan hari ini adalah Surabaya sangat guyub rukun, RT/RW LPMK dan Kader Surabaya Hebat dan seluruh warganya. Ini yang membuat saya bangga menjadi bagian dari Kota Surabaya," tuturnya.
Menurut Eri, sejumlah perubahan Surabaya dalam setahun ini tak lepas dari peran serta semua elemen masyarakat. Terlebih, dia juga selalu menyampaikan bahwa pemimpin sejati itu adalah warga, RT/RW, LPMK dan KSH semua stakeholder.
"Tapi saya sebagai wali kota hanya menyatukan saja, mengembalikan perasaan dari seluruh warga Surabaya," ujarnya.
Hal tersebut, katanya, sebagaimana berpedoman pada perjuangan para pahlawan saat berhasil menewaskan Brigadir Mallaby dalam pertempuran 10 November 1945. Keberhasilan itu tak lepas dari guyub rukun, serta visi dan tujuan yang sama dalam meraih kiemerdekaan Indonesia.
"Maka Surabaya hari ini harus seperti rel sekarang, punya visi yang sama, punya tujuan yang sama. Berbeda dalam pilihan itu hal biasa, tapi tujuannya hanya satu," pungkasnya.{*}
» Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.