Remaja di Sidoarjo Diikat Belasan Tahun akibat Gangguan Mental, Wabup Subandi Turun Tangan!

Reporter : -
Remaja di Sidoarjo Diikat Belasan Tahun akibat Gangguan Mental, Wabup Subandi Turun Tangan!
TURUN TANGAN: Subandi lihat langsung kondisi warganya yang alami gangguan jiwa. | Foto: Barometerjatim.com/HADI

SURABAYA, Barometer Jatim – Setelah belasan tahun kedua tanggannya diikat orang tuannya lantaran mengalami gangguan jiwa, Moch Rizky Ubaidillah (19 tahun) warga Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo akhirnya mendapat bantuan pengobatan gratis di RSUD Sidoarjo.

Bantuan diberikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi setelah melihat langsung kondisi Rizky, Selasa (21/2/2023). Kedatangan Wabup setelah mendapat laporan dari kepala desa setempat, kalau remaja tersebut sudah belasan tahun diikat orang tuanya.

"Kita dapat laporan dari kepala desa, bahwa warganya ada yang sakit atau mengalami gangguan (keterbelakangan mental). Jadi dia (Rizky) kalau sakit mesti berontak, tangannya ditali. Harapan saya jangan sampai seperti itu," ujar Subandi, Selasa, (21/2/2023).

Menurut Subandi, anak atau remaja yang mengalami gangguan tidak sepatutnya dibiarkan, terlebih diperlakukan tidak manusiawi. Hal itu tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama perangkat setempat.

"Kita sebagai manusia, jika ada warganya yang sakit, terutama pejabat setempat baik Pak Camat, lurah dan RT jangan dibiarkan saja. Sudah menjadi tugas dan kewajiban pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi warga yang seperti ini," tegas Subandi.

"Nah, setelah kita datangi kondisinya memang memprihatinkan. Kalau sudah seperti itu ya harus segera dibawa ke RS agar mendapat pengobatan," tambahnya.

Subandi juga memerintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Fenny Apridawati untuk segera melakukan eksekusi tindakan mengingat Rizky harus mendapat penanganan agar sembuh.

"Mereka berhak mendapatkan pelayanan dan penanganan dari pemerintah. Jika kondisinya sudah membaik, selanjutnya akan ditawarkan kepada keluarganya  soal pendidikannya. Mungkin belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau lainnya," tandasnya.

Menyakiti Diri Sendiri

Rizky merupakan anak pertama dari pasangan Aryadi (49) dan Umi Mufidah (41). Dia diduga mengalami gangguan keterbelakangan mental sejak balita.

Menurut penuturan neneknya, Siti Romlah, Rizky terlahir normal. Namun setelah dilakukan suntik imunisasi kerap mengalami panas dan kejang-kejang.

"Usia tiga bulan sempat muntaber, dibawa ke dokter, diperiksa, terus pulang. Ketika dirumah kejang-kejang lagi, terus begitu," terang Siti.

Menginjak usia lima tahun, Rizky mulai memukul-mukul dan membenturkan wajahnya ke tembok. Bahkan sering mencakar wajahnya sendiri hingga berdarah, sehingga keluarga berinisiatif untuk mengikat kedua tangannya.

"Saya sangat kasihan dengan cucu saya. Tapi ya begitu, jika dilepas dia terus menyakiti dirinya sendiri," jelasnya.{*}

» Baca Berita Sidoarjo, Baca tulisan terukur Syaikhul Hadi.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.