Anggota KTL Ini Mundur Demi Tenaga Ahli Pendamping Desa
MUNDUR DARI KTL: Wanut Susisno (kiri) didampingi Ketua KTL Yasir Tajdid, pilih mundur dari anggota KTL setelah diterima menjadi tenaga ahli pendamping desa. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR
LAMONGAN, Barometerjatim.com Komisi Transparansi Lamongan (KTL), salah satu lembaga pengawal transparansi roda pemerintahan di Kabupaten Lamongan, akan kehilangan salah seorang anggotanya yakni Wanut Susisno.
Divisi Mediasi dan Ajudikasi KTL itu bakal mengundurkan diri, lantaran diterima di Kemendesa sebagai tenaga ahli pendamping desa. Hal itu merujuk aturan dari Kemendesa yang melarang adanya double job terhadap para petugas pendampingan desa.
"Saya juga sampaikan kepada komisioner, kalau aturannya dari Kemendesa melarang double job maka saya pasti akan mengundurkan diri," katanya kepada awak media, Senin (25/9).
Baca: Bansos untuk Eks Napiter, Mensos: Bukti Negara Hadir
Wanut juga akan membuat permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada bupati, apabila nanti sudah melakukan penandatanganan kontrak dari Kemendesa sebagai tenaga ahli pendamping desa.
Sementara Divisi Hubungan Antar-Lembaga dan Juru bicara KTL, Sulistiyono menyatakan pihak komisioner belum menerima permohonan pengunduran diri secara tertulis dari Wanut.
"Sampai saat ini kami belum terima surat tertulis pengunduran diri Pak Wanut, tapi secara lisan sudah ngomong," terang Sulistiyono saat ditemui di kantor KTL.
Baca: Kasus Dana BOS, Akhirnya Sunah Ditahan Kejari Lamongan
Dia menyebutkan, jika Wanut secara resmi atau tertulis sudah mengundurkan diri, maka pihak KTL akan melaporkan hal tersebut ke Komisi A DPRD Lamongan. Mekanismenya, Komisi A akan mengajukan pergantian anggota KTL ke bupati dan bupati akan mengeluarkan SK pergantian.
Sekadar tahu, KTL dibentuk berdasarkan Perda Lamongan Nomor 7 Tahun 2005. Para komisioner digaji dari APBD Lamongan.
KTL merupakan upaya dari Pemkab Lamongan untuk meningkatkan pelayanan publik, karena masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait layanan publik dan pembangunan di Lamongan ke KTL.