Bansos untuk Eks Napiter, Mensos: Bukti Negara Hadir

-
Bansos untuk Eks Napiter, Mensos: Bukti Negara Hadir
NEGARA HADIR: Mensos Khofifah Indar Parawansa mengawal bantuan sosial kepada eks narapidana teroris dan kombatan di Lamongan, Minggu (17/9). | Foto: Barometerjatim.com/RADITYA DP LAMONGAN, Barometerjatim.com Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial kepada eks narapidana teroris (napiter) dan kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) pimpinan Ali Fauzi di Pendopo Kabupaten Lamongan, Minggu (17/9). "Ini adalah representasi hadirnya negara dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepara warganya sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, agar pendekatan kepada eks napiter dan kombatan dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan," tutur Mensos. Khofifah mengatakan, presiden memiliki harapan yang besar kepada para eks napiter dan kombatan agar dapat melanjutkan hidup di tengah masyarakat, mandiri dan berdaya, serta yang terpenting anak-anak dapat bersekolah dan berprestasi mengharumkan bangsa. "Penyerahan bansos ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan saya dengan Forum Lingkar Perdamaian di Lamongan pada 20 Agustus lalu," ujarnya. Baca: Dari Kampung Amrozi, Eks Teroris Sumpah Setia NKRI Saat itu, kata Khofifah, mereka mengajukan permintaan berbagai program perlindungan sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan kewirausahaan. "Akhirnya saya meminta agar Kemensos dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) segera mendata eks napiter dan kombatan beserta keluarganya agar mendapat jaminan dan perlindungan sosial," papar Mensos. Sementara itu Ketua YLP, Ali Fauzi mengungkapkan Yayasan Lingkar Perdamaian didirikan pada 26 November 2016. Yayasan ini berada di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Adik Amrozi, terpidana mati kasus bom Bali tahun 2002 ini mengungkapkan berdirinya YLP berawal dari kondisi para eks napiter dan kombatan yang terkucilkan dan kesulitan saat ingin bekerja kembali setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. "Dari kumpul-kumpul dan berproses bersama, kami bertekad mendirikan yayasan yang memfokuskan tujuan membantu pemerintah melawan terorisme," tuturnya. Baca: Anak Amrozi Gemetar Kibarkan Bendera Merah Putih Kini, Ali dan para anggota YLP rutin membantu pemerintah melakukan kampanye perdamaian, kunjungan ke lapas, memberikan program pemberdayaan dan pendampingan eks napiter dan kombatan, serta memberikan dukungan mental kepada mereka. "Alhamdulillah bantuan pemerintah ini merupakan bentuk kepedulian negara kepada kami," katanya. Bansos dari Kemensos untuk eks napiter dan kombatan meliputi PKH untuk 24 keluarga, Program Indonesia Sehat melalui KIS untuk 88 jiwa, Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk 8 orang keluarga, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk dua kelompok. Kemensos juga menyiapkan program pelatihan pertanian untuk mereka. "Mudah-mudahan bantuan UEP dan KUBE ini bisa meningkatkan pendapatan dan mendorong pengembangan usaha ekonomi mereka. Lebih jauh lagi meningkatkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial di antara para anggota KUBE dengan masyarakat sekitar," harapnya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.