Jempolan Baru 2 Tahun Surabaya Dipimpin Eri Cahyadi, Kasus Stunting Turun Tajam dari 12.788 Jadi 1.055
STUNTING TURUN: Rini Indriyani dan anak Surabaya, berbagai cara dilakukan untuk turunkan stunting. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Acungan jempol patut diberikan pada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi atas capaian penurunan stunting. Catat baik-baik! Baru dua tahun memimpin, berhasil menurunkan sekitar 11 ribu kasus.
Penurunan ini terbilang signifikan, mengingat pada awal masa kepemimpinan Eri pada Februari 2021, tercatat ada 12.788 balita stunting di 2020.
Melihat jumlah yang tak sedikit tersebut, Eri sigap melakukan percepatan penanganan. Berbagai cara dilakukan, salah satunya yakni membagikan sekaligus sosialisasi manfaat Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya, Tomi Ardiyanto menuturkan, pemberian TTD itu dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali kepada remaja putri di sekolah dan bisa diambil di seluruh Puskesmas.
Sosialisasi TTD itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas di masing-masing wilayah kepada remaja putri. Selain itu ada juga giat Krida Gizi yang dilakukan Saka Bakti Husada. Ada pula pemeriksaan kesehatan pada anak usia sekolah, kata Tomi, Minggu (27/11/2022).Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga melakukan sosialisasi kepada calon pengantin (catin) melalui program Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) (Penari Tampat).
Di dalam program ini, catin akan mendapatkan beberapa pelayanan, mulai dari pelayanan gizi dan kesehatan hingga konseling, tandas Tomi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Surabaya.
Dalam program tersebut, lanjutnya, Pemkot menggandeng Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk melakukan penyuluhan dan pemantauan kesehatan kepada sasaran yang berisiko stunting. Selain pendampingan bagi pasangan catin, juga ada pendampingan untuk ibu dan balita.
Dalam kegiatan tersebut, para ibu yang baru memiliki anak usia balita akan diberikan penyuluhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Selain itu, ada pemberian pangan olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) yang diresepkan oleh dokter spesialis anak kepada balita malnutrisi atau dengan penyakit tertentu.Ada pula pemberian Taburan Ceria (Taburia) multivitamin dan mineral untuk balita, serta memberikan menu sehat pada ibu balita serta mempraktikkan demo memasak makanan sehat, ujar Tomi.
Pak Wali Kota juga ada program pemberian permakanan stunting, Kampung ASI, Jago Ceting yang digerakkan bersama PKK dan lintas sektor, imunisasi, aksi konvergensi penanganan stunting dan masih banyak lainnya, sambungnya.
Delapan Aksi Konvergensi
Dengan berbagai program itu, Pemkot terbukti berhasil mengurangi stunting dan angkanya cukup signifikan. Dari semula 12.788 pada 2020, di 2021 dalam masa kepemimpinan Eri menurun menjadi 6.722 balita. Seiring berjalannya waktu, per Oktober 2022 jumlah balita stunting berangsur turun drastis menjadi 1.055.
Tomi menerangkan, penurunan jumlah balita stunting itu tak lepas dari delapan aksi konvergensi yang dilakukan Pemkot selama ini. Secara rutin, Pemkot melakukan pelaksanaan rembuk stunting di tingkat kota, mulai dari kecamatan, kelurahan, Puskesmas, PKK, tiga pilar, dan peran serta tokoh masyarakat.
Dengan konvergensi tersebut, sehingga tersusun pemecahan masalah yang ditemukan dengan intervensi sensitif mencapai 70n spesifik 30%, sesuai masing-masing wilayah di kelurahan dan kecamatan, jelasnya.
Tomi menambahkan, dalam menangani stunting, Pemkot tidak lepas dari peran Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani. Kontribusinya beragam, di antaranya memberikan edukasi dan motivasi berupa capacity building bagi 6.642 TPK se-Surabaya."Beliau juga memberikan edukasi dan memberikan susu, mikronutrien, paket sembako bagi para ibu hamil resti (risiko tinggi) stunting di setiap kelurahan. Selain itu juga melakukan memimpin program Surabaya Emas (Eliminasi Masalah Stunting)," pungkasnya.
- PENURUNAN STUNTING DI SURABAYA - 2020 - 12.788 Balita - 2021 - 6.722 Balita - Oktober 2022 - 1.055 Balita