Survei Aneh Polltrend: Tujuh Persen Kiai Tak Kenal Khofifah
RILIS SURVEI: Polltrend Education and Research merilis hasil surveinya di Hotel Aria Surabaya, Rabu (30/8). | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP
SURABAYA, Barometerjatim.com Memasuki tahapan Pilgub Jatim 2018, sejumlah lembaga mulai ramai merilis hasil survei. Terbaru, hasil survei yang dirilis Polltrend Education and Research bertajuk Opinion Makers Kiai Jatim - Survei Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim dalam Pilgub Jatim 2018 di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (30/8).
Responden adalah kiai di Jatim berjumlah 61 orang. Survei ini menggolongkan kiai dalam empat tipologi: Kiai politik, kiai panggung, kiai pesantren dan kiai tarekat (merujuk istilah yang diperkenalkan mantan Sekjen PBNU, Endang Turmudzi dalam bukunya: Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan).
Ke-61 kiai berasal dari Madura, Arek, Mataraman dan Pendalungan. Sedangkan penentuan kiai setiap wilayah berdasarkan Focused Group Discussion (FGD) yang dilakukan pada Juni 2017. Responden dipilih berdasarkan tipologi geografis dan karakteristik jenis kiai, selanjutnya ditentukan derajat pengaruh kiai. Survei dilakukan 17 Juni-17 Juli 2017.
"Riset yang kita sampaikan ini mengambil fokus kiai. Kenapa kita mengambil kiai? Pertama karena aspek geografis kita di Jatim, sebaran pesantren," terang Direktur Eksekutif Polltrend, Khoirul Yahya.
"Selain itu, sebutan kiai menjadi salah satu pertimbangan banyak hal, baik di dalam refrensi keagamaan maupun di dalam perilaku pemilih."
Baca: Survei: Khofifah Lewati Gus Ipul, Tinggalkan Risma
Hasilnya? 'Aneh'! Tujuh persen responden tidak mengenal Khofifah Indar Parawansa. Padahal, selain menjabat Menteri Sosial, Khofifah adalah Ketua Umum PP Muslimat NU, Banom (Badan Otonom) Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki jamaah sekitar tujuh juta di Jawa Timur. Selain itu, Khofifah juga rajin 'blusukan' ke pesantren, berbagi waktu tugas sebagai Mensos.
Sebaliknya, untuk popularitas kandidat, Wagub Saifullah Yusuf 100 persen dikenal. Di bawah Khofifah (93,4 persen) menyusul Menpora Imam Nahrawi (88,5 persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (85,2), Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar (77), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (72,1), Hasan Aminuddin (68,8) dan Soepriyatno (22,9).
Begitu juga untuk elektabilitas. Meski popularitas 100 persen, tingkat keterpilihan Saifullah hanya 72,1 persen tapi tetap tertinggi di antara kandidat lain. Disusul Khofifah (16,4 persen), Imam Nahrawi (1,6); Risma (1,6), Halim (3,3), Anas (1,6), Hasan (1,6) dan Soepriyatno (1,6).
Dimodali Kandidat Tertentu
Bagi Pengasuh Ponpes Al Anwar, Bangkalan, Madura -- salah satu wilayah responden yang disebut Polltrend -- KH Mukhlis Muksin, hasil survei tersebut aneh meski tak membuat dirinya kaget. "Pertama, (survei) ini nyata-nyata mendukung salah satu kandidat. Kedua, nggak fair. Sebab, di antara yang melakukan survei itu ketemu dengan teman saya. Ternyata survei ini dimodali kandidat tertentu," bebernya.
Selain itu, lanjut Kiai Mukhlis, jumlah 61 kiai yang dijadikan responden nggak masuk akal, karena jumlah Ponpes di Jatim saja sekitar tujuh ribu, sementara satu Ponpes bisa terdapat lebih dari satu kiai (pengasuh).
Baca: Petinggi Golkar: Survei Tak Unggulkan Khofifah, Itu Palsu
Para kiai, di luar pengasuh utama, juga memiliki Ponpes (ndalem) yang menjadi bagian dari Ponpes induk (utama) yang memungkinkan beda pilihan satu sama lain. Belum lagi kiai kampung, kiai langgar (mushala) yang juga memiliki jamaah. Menjadi aneh kalau ribuan bahkan puluhan ribu kiai cukup direpresentasikan dengan 61 kiai.
"Coba, berapa jumlah kiai di Jatim ini kok hanya diwakili 61 kiai. Sejumlah besar kiai di Madura sudah saya cek, nggak ada yang disurvei. Jadi yang disurvei ini ya sudah jelas mendukung Gus Ipul (Saifullah Yusuf)," tandasnya.