Sindiran Telak Kiai Asep: Calon yang Didukung NU Struktural Sering Kalah!

Reporter : -
Sindiran Telak Kiai Asep: Calon yang Didukung NU Struktural Sering Kalah!
DUKUNG JOKOWI-KIAI MA'RUF: KH Asep Saifuddin Chalim (tengah) saat acara dukungan JKSN untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf di Surabaya, Jumat (21/9). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

SURABAYA, Barometer Jatim - Wajar saja, kalau Cawapres KH Ma'ruf Amin sampai menyebut "malapetaka" jika dirinya bersama Capres Joko Widodo (Jokowi) tak didukung Nahdlatul Ulama (NU) kultural di Pilpres 2019.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Mojokerto dan Surabaya KH Asep Saifuddin Chalim, karena faktanya banyak calon di kontestasi demokrasi (Pilpres maupun Pilkada) yang didukung NU struktural justru menelan kekalahan.

"Sebagai Nahdliyin saya juga prihatin, sebab banyak contoh yang didukung NU struktural itu kalah," kata Kiai Asep saat acara dukungan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf di Hotel Namira, Surabaya, Jumat (21/9).

Dia mencontohkan almarhum KH Hasyim Muzadi yang maju di Pilpres 2004 mendampingi Capres Megawati Soekarnoputri, kalah! Lalu KH Ali Maschan Moesa saat maju di Pilgub Jatim 2008 mendampingi Cagub Soenarjo, kalah!

"Gus Ipul (Saifullah Yusuf) didukung NU struktural, mulai dari PBNU sampai ranting (tingkat desa) juga kalah (di Pilgub Jatim 2018)," tandasnya.

Mengapa calon yang didukung NU struktural sering kalah? Menurut Kiai Asep yang masuk jajaran Dewan Penasihat di JKSN, karena mereka hanya bisa menggerakkan jajarannya. "Dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU sampai ranting. Hanya itu saja dan pasti ada kalkulasi dana," katanya.

"Misalnya permohonan dana untuk pembuatan proposal, tapi kalau NU kultural kan tidak akan begitu, ya semampunya, sepunyanya. Kita berkeyakinan, kalau berkesungguhan pasti ada saja dana itu."

Nah, ketika hal itu disampaikan Kiai Asep kepada Kiai Ma'ruf saat bersilaturahim ke Ponpes Amantul Ummah, Mojokerto, Rabu (19/9), dia sangat memahami. "Iya bagaimana tidak kalau begitu jelas contohnya," kata Kiai Asep.

"Mulai Kiai Hasyim, Kiai Ali Maschan, kemudian Gus Ipul Ipul. Beliau (Kiai Ma'ruf) sampai mengatakan naudzubillah min dzalik kalau saya tak didukung NU kultural, karena kalau sampai kalah maka selamanya NU tak akan dipercaya lagi."

Berangkat dari keprihatinan inilah, tambah Kiai Asep, maka NU kultural lewat JKSN harus 'menyapu bersih' warga Nahdliyin agar bersama Jokowi-Kiai Ma'rufTerlebih 'mesin' kiai dan santri bersama NU kultural terbukti dominan dalam memenangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018.

"Mengalahkan, mohon maaf, NU struktural mulai PBNU sampai ranting dan didukung partai-parti besar yang dikenal mesin politiknya berjalan, PDIP, PKB, PKS maupun Gerindra. Sementara kita didukung partai politik yang kurang dikenal tentang mesin politik mereka, tapi kita bisa mengalahkannya," papar Kiai Asep.{*}

» Baca Berita Terkait Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin, KH Asep Saifuddin Chalim

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.