Normalisasi Sungai Kalianak Surabaya Lanjut, 29 Bangli Ditandai Siap Dibongkar!

Reporter : -
Normalisasi Sungai Kalianak Surabaya Lanjut, 29 Bangli Ditandai Siap Dibongkar!
SIAP DIBONGKAR: Bangli Kalianak yang akan dibongkar sudah ditandai | Foto: Barometerjatim.com/RQ

SURABAYA | Barometer Jatim – Normalisasi Sungai Kalianak Surabaya kembali dilanjutkan. Sebanyak 29 bangunan liar (bangli) di wilayah RT 33, RW 06 Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan bahkan sudah ditandai untuk dibongkar.

Camat Krembangan, Harun Ismail menjelaskan proses penandaan disaksikan langsung oleh para pemilik bangunan.

"Hari kedua penandaan, pada 7 Agustus 2025 kemarin, sebanyak 29 bangunan di RT 33 telah diukur dan diberi tanda, dengan prosesnya disaksikan para pemilik bangunan," jelasnya, Jumat (8/8/2025).

Harun mengungkapkan, seharusnya penandaan juga dilakukan di RT 09, RW 06 pada hari yang sama. Namun rencana tersebut ditunda karena adanya penolakan dari warga.

"Di RT 09 ini ternyata ada penolakan dari warga yang meminta penundaan. Jadi tidak mungkin kami paksakan agar tidak terjadi konflik. Sementara kami tunda untuk pengukuran dan penandaannya," bebernya.

Harun menambahkan, pihaknya akan membahas penundaan ini lebih lanjut bersama tim normalisasi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

"Kami rembukan dulu dengan tim normalisasi, sambil kami laporkan kepada Bapak Wali Kota melalui Pak Asisten I," imbuhnya.

Harun menegaskan, program normalisasi akan terus berjalan sesuai rencana. Dia mengimbau warga yang berkeberatan untuk membuktikan keberatannya dengan data yang valid.

"Kami akan terus meyakinkan warga bahwa protes dapat diterima jika didukung data. Mengingat hampir 250 KK pada tahap pertama di Morokrembangan dan Genting Kalianak telah selesai dan menerima program ini," tegasnya.

Sementara itu kepala Bidang Pengendalian Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Surabaya, Dwi Hargianto menyatakan normalisasi harus terus berjalan.

"Kami harus menghormati tahapan yang pertama. Artinya, tahapan kedua sampai seterusnya harus tetap berjalan," katanya.

Dwi menambahkan, pihaknya akan bersikap persuasif dalam menghadapi protes warga. Dia juga terbuka jika warga memiliki data valid terkait pengukuran ruang sungai.

"Apabila warga memiliki data valid, kami terbuka untuk beradu data. Jika tidak, kami akan terus melakukan pendekatan persuasif untuk memberi pengertian," ucapnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.