Banyuwangi Terdampak Macet Pelabuhan Ketapang, Bupati Ipuk Ulurkan Bantuan!

BANYUWANGI | Barometer Jatim – Akses ke Pelabuhan Ketapang beberapa kali mengalami kemacetan parah. Membantu mengurai kemacetan, Pemkab bersama Polresta Banyuwangi mendirikan empat posko gabungan dan menyiagakan petugas di beberapa titik. Pemkab juga membagikan makan untuk para sopir yang harus lama mengantre.
Sebelumnya, kemacetan di Ketapang disebabkan jumlah kapal jenis eks LCT (Landing Craft Tank) terbatas lantaran harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan.
Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar.
Namun dalam beberapa hari terakhir, kemacetan juga dikarenakan faktor cuaca yang membuat Pelabuhan Ketapang diterapkan sistem buka tutup, sehingga kembali menghambat operasional
Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan.
"Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan, dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali," katanya.
Pemkab Banyuwangi juga membagikan makan utamanya bagi sopir truk tronton yang harus menunggu lama di Pelabuhan Ketapang, saat menunggu antrean masuk kapal.
Seperti pada Senin (4/8/2025) Pemkab kembali membagikan 500 nasi bungkus yang dibagikan petugas dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Sebelumnya Pemkab telah beberapa kali membagikan makan untuk para sopir.
Pembagian makan ini, karena para sopir mengeluhkan susah mencari warung makan di kawasan kantong parkir Dermaga Bulusan. Ini akan terus dilanjutkan dalam 4 hingga 5 hari ke depan, sambil melihat kondisi di lapangan.
Putu, sopir truk yang hendak mengirim semen ke Bali mengatakan, antrean ini berdampak terhadap biaya operasional yang dikeluarkan.
“Harusnya bisa diberikan ke istri, habis untuk biaya makan di sini. Tapi barusan dapat nasi bungkus, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya,” ucapnya.
Ipuk menandaskan, kemacetan yang terjadi di jalur menuju Pelabuhan Ketapang telah memberikan dampak sosial ekonomi bagi Banyuwangi. Demikian juga di sektor pariwisata dan agenda resmi daerah. Tidak hanya masyarakat, tamu maupun wisatawan mengeluh perjalanan yang terlambat.
Menurut Ipuk, Pemkab juga terus berkomunikasi intensif dari hulu ke hilir pada pihak terkait agar dampaknya bisa segera diatasi.
“Kami juga terus melakukan komunikasi kepada pihak terkait untuk bisa segera menyelesaikan masalah ini,” katanya.
“Kami juga berterima kepada Forkopimda Banyuwangi, TNI, Polri, dan semua pihak yang telah bekerja keras berusaha mengatasi masalah ini. Semoga bisa segera terselesaikan,” imbuh Ipuk.{*}
| Baca berita Banyuwangi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur