Eri Cahyadi Terpilih Lagi Jadi Ketua Apeksi, Ajak Wali Kota Junjung Program Prabowo!

Reporter : -
Eri Cahyadi Terpilih Lagi Jadi Ketua Apeksi, Ajak Wali Kota Junjung Program Prabowo!
TERPILIH LAGI: Eri Cahyadi kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Apeksi. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Sah! Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk periode 2025–2030. Penetapan dilakukan dalam Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional (Munas) VII Apeksi 2025 di Convention Hall Grand City, Jumat (9/5/2025).

Setelah terpilih kembali melalui musyawarah mufakat bersama Komisariat Wilayah (Komwil) dan 98 anggota Apeksi di seluruh Indonesia, Eri kemudian dikukuhkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw.

“Terima kasih kepada Pak Eri dan pengurus lainnya, atas jerih payahnya untuk kebersamaan dan memajukan Apeksi serta berkontribusi kepada masyarakat kita,” kata Tomsi.

Setelah pelaksanaan Munas VII Apeksi, Tomsi mengatakan Kemendagri akan terus mendukung penuh Eri serta para anggotanya untuk bisa membawa perubahan bagi negeri ini. Karena itu, dia berharap ke depannya tidak ada lagi kota yang tertinggal dan paling maju di Indonesia.

Dia ingin, Apeksi bisa menjadi wadah bagi kota-kota di Indonesia untuk berinovasi. Jika ada satu kota yang memiliki sebuah inovasi atau program, bisa meniru inovasi atau program tersebut untuk diterapkan di masing-masing kotanya.

“Menjiplak itu kan lebih gampang, walaupun menjiplak itu tidak mudah, tapi akan lebih cepat (menerapkan inovasinya),” katanya.

Dia mencontohkan Kota Gorontalo, yang memiliki program memberikan satu butir telur rebus dan diantar langsung oleh Karang Taruna kepada ibu hamil dan anak kurang gizi. “Nah, dengan seperti ini, modal sedikit, tapi stunting cepat berkurang,” ucapnya.

Dia berharap, kepemimpinan Eri bisa membawa perubahan bagi Indonesia ke depannya. “Mudah-mudahan tugas mulia ini dapat terlaksana sebaik-baiknya,” ujarnya.

Amanah yang Berat

Sementara itu, Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada Tomsi dan jajaran anggota Apeksi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Menurutnya, dipilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Apeksi adalah amanah yang berat. Maka dari itu, dia mengajak 98 wali kota untuk menjadikan organisasi pemerintah kota ini sebagai wadah untuk berinovasi bersama-sama memajukan kota-kota di Indonesia.

“Wali kota ini berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, sehingga ketika ada permasalahan tidak hanya dibebankan kepada pengurus, tapi semua menjadi satu bagian dan itu sudah disepakati bersama. Sehingga nanti ketika ada rekomendasi-rekomendasi dari Komwil, maka kita akan rapatkan dan menjadi satu bagian,” paparnya.

Selain itu, Eri menyampaikan, kota yang tergabung ke dalam Apeksi harus memiliki visi misi yang bisa menunjang program visi misi Presiden Prabowo Subianto.

Dia menyebutkan, ketika sebuah kota memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Eri mencontohkan salah satu program Prabowo soal Indonesia bebas sampah di 2029. Adanya program tersebut, maka setiap kota harus memiliki tempat pemilahan mandiri untuk mengurangi tumpukan sampah.

“Maka yang kita lakukan hari ini adalah menentukan bagaimana kita bisa mengurangi sampah, salah satunya adalah memilah sampah dari rumah,” ucap Eri.

“Menteri Lingkungan Hidup (LH) kemarin juga menyampaikan, untuk kota penghasil sampah 1000 ton per hari akan diberi alat menggunakan biaya dari pusat,” sambungnya.

Selain itu, dia menyinggung soal sistem satu data. Menurunnya, jika setiap kota memiliki sistem satu data dari pemerintah pusat, maka masalah kemiskinan, stunting, dan sebagainya bisa teratasi dan diintervensi oleh masing-masing pemerintah kota.

“Karena data kami berbeda dengan data yang disurvei oleh BPS. Tadi beliau (Tomsi) alhamdulillah sudah dirapatkan dengan Pak Menteri (Mendagri Tito Karnavian) dan BPS, sehingga dengan begitu data itu bisa diberikan kepada kami by name by address dan kami bisa mengintervensi keluarga miskin dan anak-anak yang kategori stunting,” jelasnya.

Dari contoh tersebut, lanjut Eri, maka setiap kota di Indonesia bisa membantu visi misi presiden ke depannya.

“Kalau kita tidak punya data by name by address bagaimana kita bisa memberikan intervensi. Itu yang kita lakukan hari ini,” ucapnya.{*}

| Baca berita Apeksi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.