Wabah PMK Serang 12.934 Sapi di Jatim, 689 Mati, 272 Dipotong Paksa!

Reporter : -
Wabah PMK Serang 12.934 Sapi di Jatim, 689 Mati, 272 Dipotong Paksa!
TURUN KE PASAR HEWAN: Adhy Karyono tinjau pasar hewan di Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo. | Foto: IST

PROBOLINGGO | Barometer Jatim – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum beranjak dari Jatim. Merujuk data iSIKHNAS atau sistem pelaporan real time berbasis android, sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025 sebanyak 12.934 ekor sapi terserang atau setara 0,4ri total populasi sapi potong dan perah I Jatim sebanyak 3,3 juta ekor.

Dari total 12.934 ekor sapi yang terserang PMK, sebanyak 8.500 ekor (65%) dalam proses pengobatan, 3.473 ekor (26%) sembuh atau recovery, 689 ekor (5,4%) mati, dan 272 ekor (2,1%) potong paksa.

Melihat situasi tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono gencar turun ke lapangan. Termasuk meninjau proses jual beli hewan ternak, khususnya sapi di pasar hewan di Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo, Selasa (14/1/2025).

Kunjungan ini dilakukan, untuk memastikan kelayakan setiap hewan ternak yang dijual di tengah wabah PMK. Sebelumnya, Sabtu (11/1/2025), Adhy juga meninjau tempat peternakan sapi di kandang komunal UPT pakan ternak milik Koperasi SAE Pujon Kabupaten Malang.

Setibanya di Pasar Hewan Jrebeg, Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa sapi.

Tampak petugas yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.

Setelah itu, Adhy turut meninjau proses vaksinasi PMK dan pemberian obat kepada sejumlah sapi di pasar hewan. Dia juga sempat membagikan vitamin kepada para peternak.

Adhy mengatakan, kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa perekonomian jatim harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK.

"Ini salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah penyakit PMK. Yang tadi kita sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, kita tidak menutup pasar hewan ini," ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual, untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK.

Peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK diimbau tidak membawa ternaknya ke pasar hewan, karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.

"Sapi yang sakit jangan dibawa ke pasar. Selesaikan dulu, diobati, kasih vitamin, baru bawa ke sini. Jadi ini memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti ini," tegasnya.

Selain itu, Adhy menyampaikan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian (Kementan). Melihat kebutuhan yang banyak, akhir Januari nanti, Pemprov Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK.

"Yang sudah diberikan ke masyarakat 25.000 dosis vaksin. Bulan depan kita juga akan ada tambahan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementan. Kekurangannya kita akan membeli lagi dan untuk peternakan yang sudah besar, semua sepakat akan dilakukan pengobatan secara mandiri," terangnya.

Selain itu, sejumlah langkah preventif perlu diambil. Salah satunya pengendalian lalu lintas hewan ternak antardaerah.

"Pintu-pintu yang harus kita jaga adalah lalu lintas antarprovinsi. Yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin. Jadi ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah. Jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya," ucapnya.{*}

| Baca berita Wabah PMK. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.