Rindu yang Bertepi Tayang di Bioskop, Ipuk Apresiasi Keberanian Sineas Banyuwangi
BANYUWANGI | Barometer Jatim – Gala premier film "Rindu yang Bertepi" garapan rumah produksi asli Banyuwangi resmi tayang di bioskop-bioskop di Bumi Blambangan, Minggu (15/12/2024). Digarap dan diperankan sineas-pemeran lokal, film ini mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Film Rindu yang Bertepi merupakan film bergendre romance yang bercerita tentang perjalanan seorang anak mencari ibunya. Seluruh kru dan pemain yang terlibat merupakan orang asli Banyuwangi. Bisa dibilang, film ini merupakan film pertama garapan rumah produksi dan sineas lokal yang tayang di bioskop.
Produser Idrus Efendi menuturkan, film tersebut digarap PT Chandra Abhipraya, rumah produksi yang dibangunnya. Film disutradarai Stanie Hanief dan diperankan aktor-aktris Banyuwangi. Beberapa di antaranya seniman senior Yons DD, Dwi Ikawato, M Al Firmansyah, Lara Anggie Rukmkana, dan Fida AP.
"Film ini sepenuhnya dari Banyuwangi. Kami persembahkan juga untuk Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang bertepatan dengan bulan Desember ini," katanya.
Lantaran digarap sepenuhnya oleh tangan-tangan anak lokal, Idrus berharap film tersebut dapat menjadi kebangaan warga Banyuwangi.
DUKUNGAN BUPATI: Bupati Ipuk Fiestiandani bersama kru dan pemain film Rindu yang Bertepi. | Foto: IST
Ihwal pembuatan Rindu yang Bertepi, Idrus mengaku tergugah untuk membuat film dengan kru dan pengambilan gambar sepenuhnya di Banyuwangi, karena kabupaten ini sudah sering menjadi lokasi syuting film-film rumah produksi ibu kota. Fakta itu menunjukan Banyuwangi punya potensi besar untuk digarap sineas dan talenta lokal.
Idrus berharap, film yang akan tayang di tiga bioskop di Banyuwangi mulai Senin (16/12/2024) tersebut, mendapat penerimaan positif dari seluruh warga Banyuwangi.
Dalam gala premier, turut hadir Bupati Ipuk Fiestiandani. Dia mengapresiasi dan bangga dengan keberanian sineas dan talenta Banyuwangi dalam membuat karya film untuk tayang di layar lebar.
"Film bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi sarana promosi pariwisata. Apalagi film ini mengambil lokasi sepenuhnya di Banyuwangi," katanya.
Ipuk menegaskan akan terus mendukung tumbuhnya industri kreatif di Banyuwangi, termasuk dalam bidang perfilman. Bukti dukungan itu salah satunya adalah izin-izin yang dikeluarkan untuk rumah produksi yang ingin membuat film di Banyuwangi.
"Kami selalu memberi izin untuk rumah-rumah produksi, bahkan yang berasal dari luar daerah. Apalagi untuk film yang dihasilkan rumah produksi dari Banyuwangi, pasti kami akan mendukung penuh," ucapnya.
Dia juga berharap, Idrus dkk tidak mudah berpuas diri dengan tayangnya film perdana mereka. Sineas asli Banyuwangi itu didorong terus berkarya dan menghasilkan film-film yang lebih baik ke depannya.
"Saya ucapkan selamat atas tayangnya film ini. Pesan saya, ayo terus berkreasi, jangan pernah berhenti. Kalian sudah mewujudkan satu langkah maju. Mari wujudkan agar untuk karya-karya yang lebih lagi," ujarnya.{*}
| Baca berita Banyuwangi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur