Dapat Aduan Warga, DPRD Surabaya Soroti Pembangunan Tunnel TIJ-KBS
SURABAYA | Barometer Jatim – Dinilai mengusik ketenangan warga, DPRD Surabaya menyoroti pembangunan tunnel atau terowongan pejalan kaki penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Proyek tunnel itu mengusik ketenangan warga, karena tak lagi bisa mudah mendapatkan air dari sumur karena mengering. Puluhan tahun baru kali ini sumur mereka mengering. Warga mengaitkan dengan proyek terowongan TIJ-KBS," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, Minggu (3/11/2024.
Bahtiyar mengaku kaget, saat warga mengaitkan krisis air di kampungnya dengan proyek senilai Rp 31 miliar tersebut.
"Sejumlah warga yang tidak jauh dari proyek terowongan bawah tanah itu, mengeluh sumurnya mengering saat proyek itu hendak selesai," bebernya.
Keluhan warga Sawunggaling itu, lanjut Bahtiyar disampaikan saat dirinya menggelar reses di wilayah Wonokromo.
Mengeringnya sumur itu menjadi aspirasi yang dititipkan warga kepada Bahtiyar, karena air adalah kebutuhan mendasar untuk keperluan sehari-hari.
Ternyata tidak hanya sumur milik warga sekitar proyek yang mengering, karena beberapa sumur warga lainnya juga dalam kondisi serupa. Padahal puluhan tahun belum pernah mengering dan baru terjadi saat ada proyek tunnel.
Kondisi ini makin menguatkan asumsi warga, bahwa bisa jadi penyebabnya adalah proyek tersebut. Warga juga sudah melaporkan ke kelurahan dan mendatangi pihak pembangunan proyek tetapi belum ada penyelesaian.
"Ini merupakan catatan penting buat pengelola proyek, agar memikirkan dampak terhadap masyarakat sekitar. Harus dicari solusi terbaik, agar kebutuhan air warga bisa terpenuhi kembali," kata Bahtiyar.
Proyek tunnel TIJ-KBS dikerjakan mulai Juni 2024 dan tuntas pertengahan November 2024. Proyek bawah tanah itu dibangun dengan APBD dengan panjang 160 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3,25 meter.{*}
| Baca berita DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur