Khofifah-Emil Unggul 52,5% di Survei Litbang Kompas, Akademisi Unair: Sudah Tak Terkejar!
SURABAYA | Barometer Jatim – Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tak terkejar, unggul jauh di berbagai lembaga survei. Termasuk hasil survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas.
Dalam survei Litbang Kompas periode 2-7 November 2024 yang dirilis pada Jumat (15/11/2024), tingkat keterpilihan Khofifah-Emil mencapai 52,5%.
Unggul jauh dari dua rivalnya, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 3,8 persen dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans 20,9%. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu/belum menentukan pilihan 22,8%.
Jumlah responden dalam survei Litbang Kompas sebanyak 800 orang, dengan margin of error lebih kurang 3,46%.
Menanggapi hasil survei tersebut, Akademisi Unair Gigih Prihantono menyebut secara matematis elektoral Khofifah-Emil sulit dikejar dua paslon rivalnya.
"Jadi kalau dilihat dari hasil survei Litbang Kompas hari ini, terkonfirmasi ya bahwa elektabilitas Khofifah-Emil sudah tidak terkejar lagi oleh paslon lain,” katanya.
“Pun demikian dari lembaga survei lainnya seperti LSI Denny JA dan beberapa survei lain yang menempatkan Khofifah-Emil teratas."
Risma-Gus Hans Turun
Gigih kemudian menganalisa angka undecided voters survei Litbang Kompas yang cenderung masih tinggi, 22,8%. Menurutnya, undecided voters tersebut mayoritas sudah menentukan pilihan ke Khofifah-Emil.
"Saya lihat angka di Litbang Kompas, undecided voters-nya masih tinggi, padahal di waktu-waktu kurang dua minggu jelang coblosan sebenarnya sudah di bawah 10% atau sudah enggak tinggi, kecuali survei dilakukan Januari lalu pasti masih tinggi," bebernya.
"Undecided voters ini saya curiga atau saya prediksi kemungkinan minimal 50 persen dari 22,8% itu sudah ke Khofifah-Emil. Kalau ditambahkan berarti elektabilitas Khofifah-Emil sudah di kisaran 64-65 persenan," tambahnya.
Sebaliknya, Gigih melihat elektabilitas Risma-Gus Hans cenderung turun jika dilihat dari angka survei Litbang Kompas.
"Keduanya cenderung stagnan dan agak turun ya kalau saya lihat angka di Litbang Kompas. Apalagi beberapa waktu lalu muncul survei aneh bahwa paslon Luluk-Lukman menjadi nomor satu," ucapnya.
Tiga Faktor Penyebab
Apa yang membuat elektabilitas Khofifah-Emil kokoh tak tertandingi? Dalam catatan Gigih ada tiga hal. Pertama, kepuasan publik terhadap kerja nyata Khofifah-Emil tinggi dan itu relate ke elektabilitas.
“Kedua, Khofifah-Emil memiliki pemilih loyal dan kuat jadi di segmen anak muda, milenial, Gen Z, segmen ibu-ibu juga, paslon ini sangat kuat di situ," bebernya.
Ketiga, dari sisi performa secara langsung di dua debat publik menunjukkan kerja nyata bahwa Khofifah-Emil memiliki pengalaman. Lalu dilihat dari data statistik, angka kemiskinan di Jatim turun signifikan.
“Keberhasilan keduanya tidak terbantahkan, keduanya penggagas transportasi terpadu yang ada di Indonesia yang menghubungkan kabupaten/ kota. Itu kerja nyata Khofifah-Emil," ucapnya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur