Jusuf Kalla, Kekuatan Lain Khofifah yang Tak Terbaca

-
Jusuf Kalla, Kekuatan Lain Khofifah yang Tak Terbaca
HUBUNGAN DEKAT JK-KHOFIFAH: Wapres Jusuf Kalla bersama Khofifah Indar Parawansa usai penutupan Kongres XVII Muslimat NU di Jakarta, tahun lalu. | Foto: Barometerjatim.com/DOK SURABAYA, Barometerjatim.com Hingga detik ini, belum ada satupun Parpol yang declare mengusung bakal Cagub Jatim. PKB sekalipun, masih 'menggantung' rekomendasi untuk Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Dalih Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar: Masih menunggu bakal Cawagub dari PDIP yang diyakini akan berkoalisi dengan PKB untuk mengusung Gus Ipul. Jika benar akhirnya PDIP berlabuh ke Gus Ipul, akankah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap 'di belakang' Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub 2018? Bagi Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, Jokowi akan menghadapi dilema super berat. Satu sisi Khofifah adalah menterinya yang memiliki kedekatan secara personal dan sangat 'berkeringat' memenangkan Jokowi-JK di Pilpres 2014, "Tetapi Jokowi juga harus menyesuaikan dengan keputusan PDIP jika akhirnya memberi rekom ke Gus Ipul," katanya. Baca: Rahasiakan Parpol Pengusung, Khofifah Sebut Nama 4 Ketum Namun Surokim mengingatkan, Jokowi bukanlah satu-satunya kekuatan besar secara politik bagi Khofifah. Ada satu nama besar lain yang sedikit luput dari pengamatan, yakni Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). "Khofifah harus mulai gerilya dan bisa mencoba menarik dukungan Pak JK dengan memanfatkan jaringan pengusaha yang dimiliki beliau," kata Surokim. Selama ini, lanjutnya, JK selalu lepas dari pembacaan politik Pilkada. "Padahal beliau bisa bermain cantik seperti di Pilkada DKI Jakarta. Menurut saya, Bu Khofifah harus 'tabayyun' ke Pak JK," tandasnya. "Peran Pak JK dalam pemenangan Anis (Baswedan) di (Pilgub) Jakarta kemarin lepas dari pantauan banyak pihak, padahal menentukan dan ini bisa dicontoh Bu Khofifah." Baca: Gus Sholah: Saiful Tidak Baik, Khofifah Terbaik Di sisi lain, peneliti Surabaya Survey Centre (SSC) itu menilai Gerindra bakal sangat terbuka jika PDIP akhirnya memilih Gus Ipul. "Gerindra selalu mengambil posisi berbeda dengan pemerintah," katanya. Sebelumnya, usai memberikan bimbingan pada acara Pemantapan, Pendampingan dan Operator Program Keluarga Harapan (PKH) di Surabaya, Rabu (13/9), Khofifah secara gamblang memastikan kalau syarat kursi dari koalisi Parpol yang siap mengusungnya sudah cukup. Khofifah juga mengungkapkan intensitasnya berkomunikasi dengan sejumlah ketua umum Parpol. Di antaranya Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono; Ketum Partai Golkar, Setya Novanto; Ketum PPP, Romahurmuziy; serta Ketum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.