Gus Yahya Sebut Tak Cuma PKB yang Boleh Ngurus NU, Gerindra Jatim: Barrier Dibuka, 1000 Kita Sepakat!

SURABAYA, Barometer Jatim - Tegas! Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyatakan bukan hanya PKB yang boleh mengurus NU tapi juga partai lain.
Apa reaksi Partai Gerindra? "Itu makna yang sebenarnya, bahwa partai politik harus bertanggung jawab kepada NU, seribu persen kita sepakat dengan Gus Yahya," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad di Surabaya, Kamis (17/3/2022).
Gus Yahya menjadi sosok ketua umum yang mengerti bagaimana membangun hubungan politik dengan semua kekuatan bangsa ini, terutama kekuatan partai politik. "Menurut saya, arti khittah NU yang sebenarnya ya seperti itu," tandasnya.
Apalagi, lanjut politikus yang juga wakil ketua DPRD Jatim tersebut, dalam beberapa tahun belakangan khidmat ke NU masih dimaknai sebagai khidmat kepada pengurus cabang atau wilayah.
"Itu yang kadang-kadang kita ndak punya pintu. Bukan enggak mau, ndak punya pintu, karena di depan pintunya itu sudah berjejer barrier (penghalang), paham kan maksud saya? He.. he.." katanya.
Maka, tandas Sadad yang namanya masuk bursa calon gubernur (Cagub) Jatim 2024, statemen Gus Yahya benar-benar luar biasa dampaknya karena semuanya kini bisa masuk NU tanpa lagi ada barrier.
"Penghalang pintu NU sudah dibuka, sekarang siapa saja bisa masuk. Artinya selama ini pun yang kita lakukan seperti itu. Gerindra ini tanpa dukungan dari NU bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, no body," kata Sadad yang keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan.
"Tetapi kan enggak mungkin kita ekspose, kemudian di sebelah logo partai kita ada logo NU, kan enggak mungkin," imbuhnya sembari tersenyum kecil. Lagi pula, selama ini Gerindra tidak memiliki psychological barrier dengan Nahdliyin. "Nahdliyin lho ya, bukan pengurus NU, tetapi orang NU," ucap Sadad.
Ini karena Gerindra punya hubungan baik dengan hampir semua yang dekati. Bahkan yang dijaring aspirasinya, yang diperjuangkan di bawah, hampir semuanya Nahdliyin.
Sebelumnya saat mengunjungi kantor PCNU Kabupaten Kediri, Gus Yahya menegaskan seluruh partai harus ikut mengurus NU.
"Jadi yang boleh ngurus NU jangan cuma PKB, yang lain ya bukan cuma boleh, harus ikut ngurus," katanya. "(Kalau ada yang bilang) ndak bisa pokoknya PKB tok, yang lain jangan ikut-ikut. Ndak bisa, yang lain harus ikut karena mereka dapat suara dari warga NU juga," tegasnya.
Apalagi warga NU, kata Gus Yahya, jumlahnya mencapai 50 persen dari seluruh penduduk muslim di Indonesia. Itu berarti, praktis sekitar 50 persen dari Indonesia karena 85 persen lebih penduduknya muslim.
"Jadi NU ini 50 persennya Indonesia, PKB itu lho cuma 10 persen. Berarti yang 40 persen ini ke mana-mana, ya ke PDIP, Golkar, Gerindra, dan lain-lain. Lha kalau enak-enakan saja, enggak mau ikut-ikutan ngurus kita, kan cari enaknya sendiri itu namanya," ucapnya.{*}
» Baca berita terkait Gerindra. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.