Duh, Gus Ipul Diteriaki Hidup Khofifah di Muscab Peradi

MUSCAB PERADI: Wagub Saifullah Yusuf membuka Muscab DPC Peradi Kota Surabaya, Jumat (27/10). Gus Ipul diteriaki "Hidup Khofifah" lantaran salah menyebut Peradi dengan Peradin. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Bagi tokoh atau pejabat, memahami acara yang dihadiri itu penting. Jika tidak, peserta bisa kecewa dan meneriakkan kalimat 'seenaknya'. Terlebih dalam suhu politik jelang Pilgub Jatim 2018.
Nah, situasi tak mengenakkan itu menimpa Wagub Jatim, Saifullah Yusuf. Saat menyampaikan pidato sekaligus membuka Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Surabaya di Gedung Dyandra Convention Hall Surabaya, Jumat (27/10) pagi, pria yang akrab disapa Gus Ipul itu rupanya salah menyebut "Peradi" dengan "Peradin".
Sontak, seluruh peserta dan undangan mencoba meralat kekeliruan Gus Ipul. "Oh ya maaf, maaf.. Peradi," kata Gus Ipul menyadari kekeliruannya.
Baca: Komunikasi Tak Jalan, Mesin Parpol Gus Ipul-Anas Macet?
Tak hanya meluruskan salah ucap Gus Ipul, beberapa peserta juga secara spontan berteriak "Hidup Khofifah!.. Hidup Khofifah!.. Hidup Khofifah!..". Karuan saja teriakan dari arah tengah dan belakang tersebut menambah riuh suasana di dalam ruangan.
Seperti diketahui, Khofifah Indar Parawansa adalah calon pesaing kuat Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018. Meski belum declare maju, popularitas maupun elektabilitas Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut terus meroket hasil sejumlah lembaga survei .
Meski ramai dengan teriakan "Hidup Khofifah!", ternyata tak ada peserta lain yang memprotes. Sebaliknya, moment itu justru menjadi ger-geran yang turut mewarnai pembukaan Muscab Peradi. Sementara Gus Ipul yang terlanjur salah ucap hanya tersenyum dan melanjutkan pidatonya.
Baca: Elektabilitas Gus Ipul Kian Turun, Khofifah Naik 4 Persen
Dalam nuansa Sumpah Pemuda tahun ini temanya adalah kita beda, kita bekerjasama. Maka dalam konteks saya hadir di acara ini ingin mengajak semuanya untuk bekerjasama, khususnya dalam penanganan permasalahan hukum yang ada di Jatim, paparnya.
Selebihnya, dia menyebut persoalan hukum di Jatim sampai saat ini masih didominasi tiga masalah. Yakni masalah narkoba, pertanahan dan perceraian.