Tangis Jawa Timur: Setahun Diterjang 382 Bencana Alam

-
Tangis Jawa Timur: Setahun Diterjang 382 Bencana Alam
BENCANA ALAM PACITAN: Banjir yang menerjang Kabupaten Pacitan beberapa waktu lalu. Curah hujan terus meningkat membuat BPBD Jatim meminta masyarakat tetap waspada. | Foto: Ist

382 bencana alam menerjang 38 kabupaten/kota di Jawa Timur sepanjang 2017. Beberapa penyebab akibat ulah manusia yang tak berakhlak pada lingkungan.

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat, sejak Januari hingga Desember 2017 telah terjadi 382 bencana alam di 38 kabupaten/kota di Jatim. Kabupaten Ponorogo terbanyak dengan 40 kejadian. Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Sudarmawan menuturkan, dari 382 bencana rinciannya tanah longsor (83 kejadian), kebakaran (59), kebakaran permukiman (9), gerakan tanah (6), banjir rob (2), serta banjir dan tanah longsor (6). Daerah terbanyak mengalami bencana alam adalah Kabupaten Ponorogo sebanyak 40 kejadian, tandas Sudarmawan. Berikutnya Kabupaten Nganjuk (34 kejadian), Kabupaten Situbondo (23), Kabupaten Pasuruan (21), Kabupateb Mojokerto (18) dan Kabupaten Jember (14). Baca: Tinjau Musibah Pacitan, Jokowi Kunjungi Kampung SBY Namun jumlah itu menurun jika dibandingkan kejadian tahun sebelumnya sebanyak 486 bencana. Tahun ini menurun dari tahun lalu, karena tahu 2016 dampak cuaca La Nina, katanya. Sudarmawan menambahkan, sekitar 98 persen bencana yang terjadi di Jatim adalah bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi cuaca seperti banjir, longsor, puting beliung dan gelombang pasang. Sisanya sebanyak 2 persen bencana geologi seperti tanah gerak, gempa bumi dan kekeringan. Ada 141 kejadian banjir di 38 kab/kota di Jatim di 2017, ujarnya. Baca: Alih Fungsi Hutan Lindung Picu Longsor di Gunung Lemongan Daerah yang mengalami banjir terbanyak adalah Kabupaten Pasuruan (21 kejadian), Kabupaten Mojokerto (12), Kota Pasuruan (10), Kabupaten Gresik (9), Kabupaten Nganjuk (8) dan Kabupaten Sampang (7). Sementara daerah lainnya rata-rata 1-3 kali kejadian banjir selama 2017, salah satunya di Pacitan 4 kali banjir, ujarnya. Penyebab Banjir Menurut Sudarmawan, ada beberapa penyebab terjadinya banjir, di antaranya karena ada sejumlah tanggul sungai yang jebol dan merembes. Kemudian daya tampung sungai tidak memadai dan beberapa sungai tidak bertanggul, akibatnya air meluap saat hujan. "Misalnya sungai di Bengawan Solo. Sepanjang 25 kilometer dari Rengel sampai Suko, saat hujan air sungai naik sehingga meluap dan banjir," ujarnya. Baca: Longsor Pacitan, Mensos Serahkan Bantuan Rp 1,3 Miliar Selain itu alih fungsi penggunaan bantaran dan sempadan sungai juga menjadi penyebab. Misalnya di kawasan Bengawan Solo sisi Lamongan, ada sekitar 900 kepala keluarga (KK) bertempat tinggal di sana. Di sisi lain, pantauan BMKG curah hujan akan terus meningkat antara Desember 2017 hingga awal 2018. BPBD Jatim memperkirakan bencana alam akan meningkat seiring peningkatan curah hujan, khususnya daerah rawan. "Kami imbau masyarakat tetap waspada," ujarnya. 382 BENCANA ALAM DI JATIM 2017 | zhafir AS Ramadhan / barometerjatim.com  
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.