Tak Ada Garam Campur Bubuk Kristal Kaca di Lamongan

-
Tak Ada Garam Campur Bubuk Kristal Kaca di Lamongan
PENGAWASAN: Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni saat melakukan pengawasan di pasar tradisional, Rabu (2/8). | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR LAMONGAN, Barometerjatim.com Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir, terhadap isu beredarnya garam yang diduga bercampur bubuk kristal kaca. Imbauan tersebut disampaikan Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni, setelah melakukan pengawasan dan uji laboratorium garam di beberapa toko yang dicurigai menjual garam mengandung bubuk kristal kaca di pasar-pasar tradisional yang ada di Lamongan. "Benda mirip kristal tersebut masih garam hanya saja memang keras," kata Zamroni, Rabu (2/8). Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu garam yang diduga bercampur tawas ataupun kaca tersebut. Sebab, semua unsur tersebut tidak ditemukan setelah dilakukan uji lab dan uji coba di lapangan." Baca: PAPBD Naik Rp 129,9 M, Bupati Janji Tingkatkan Layanan Pengawasan terhadap peredaran garam oleh Disperindag Lamongan ini dilakukan setelah beredar informasi adanya garam kemasan yang bercampur bubuk kristal kaca di wilayah Kecamatan Solokuro, Karanggeneng dan wilayah utara Lamongan lainnya. Dalam pengawasan dan uji laboratorium tersebut, Disperindag mengajak UPT Perlindungan Konsumen dan Dinas Kesehatan menuju lokasi beredarnya garam yang diduga mengandung bubuk kristal kaca di Desa Takerharjo, Solokuro dan Pasar Cindere, Karanggeneng. "Kami bersama UPT Perlindungan Konsumen dari Bojonegoro, dan juga dari Dinas Kesehatan Lamongan langsung mendatangi Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro dimana garam diduga bercampur tawas tersebut beredar," terangnya. Langsung Diuji Coba Selain melakukan pengawasan dan melakukan uji laboratorium, pihaknya juga melakukan uji coba langsung terhadap garam yang dicurigai dengan memasukan garam secara langsung ke dalam air dengan menggunakan gelas untuk kemudian diaduk. "Setelah diaduk rata ternyata hasil yang diperoleh garam tersebut terlarut secara menyeluruh tanpa meninggalkan sisa, sehingga disimpulkan tidak ada unsur kaca pada garam tersebut," jelas mantan Camat Glagah, Lamongan itu. Baca: Kurang Terpelihara, Situs Patakan Dirusak Orang Pada pelaksanaan uji coba tersebu disaksikan oleh pedagang, konsumen dan staf serta kepala desa di lokasi pasar. "Jadi tidak ada unsur tawas pada garam tersebut, apalagi unsur kaca. Tidak ada sama sekali itu," tandasnya. Sebelumnya, ramai diberitakan warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.