Ansor

PROBOLINGGO | Barometer Jatim – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin menganalogikan kader badan otonomi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) itu seperti tipologi ikan.

COPOTI LOGO: Banser copoti logo di jaket doreng bertuliskan IKA Ansor-Banser. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

BERSITEGANG: Cak Anam bersitegang dengan Banser Surabaya yang bubarkan deklarasi IKA Ansor Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

MENUNJUK: Di hadapan Cak Anam, Luth Akhmade minta jaket bertuliskan IKA Ansor-Banser dilepas. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

JANGAN BIKIN GADUH: Ketua Ansor Jatim, Gus Syafiq, urungkan deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor. | Foto: Barometerjatim.com/IST

TAMPAR BANSER: KH Syukron Ma'mun menasihati seorang anggota Banser dengan cara menampar. | Foto: Twitter

RIJALUL ANSOR JATIM: Emil Dardak, hadiri Dirosah Wustho Rijalul Ansor Jatim di Madiun. | Foto: Barometerjatim.com/IST

| Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA, Barometer Jatim - Jelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, 23-25 Desember 2021, desakan agar ada regenerasi di PBNU menguat. Bahkan Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI), Dr KH Ahmad Fahrur Rozi blak-blakan menyebut KH Said Aqil Siroj cukup dua periode (10 tahun) 'menakhodai' PBNU.

PIMPIN RIJALUL ANSOR JATIM: Gus Amak, Rijalul Ansor pasukan langit yang hidup di bumi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS