Soekarwo: Saya Ndak Jurkam, tapi Gerakkan Mesin Partai

-
Soekarwo: Saya Ndak Jurkam, tapi Gerakkan Mesin Partai
SATU LANGKAH: Khofifah Indar Parawansa bersama Pakde dan Bude Karwo pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 di Surabaya, Rabu (20/12). | Foto: Barometerjatim.com/MARIJAN AP SURABAYA, Barometerjatim.com Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo, memang tak turun menjadi jurkam (juru kampanye) di Pilgub Jatim 2018. Namun sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, dia memastikan akan menggerakkan secara penuh mesin partai untuk memenangkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. "Ya, saya ndak jurkam, tapi menggerakkan mesin partai dan yang jelas mesin partai sudah jalan, termasuk mendirikan posko dan sebagainya," tandas Pakde Karwo usai menghadiri Malam Refleksi Kesetiakawanan Sosial di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (19/12). Terkait posko, Pakde Karwo menambahkan, dari sasaran semula 200 ditingkatkan menjadi 2.000 dan sekarang sudah berdiri seribu lebih di hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim. "Nanti semuanya (2.000 posko) akan tercapai," katanya. Baca: Pakde Karwo Gerilya Suara, AHY Pimpin Perang Terbuka Lebih dari itu, lanjut Pakde Karwo, pendirian posko ini menjadi gerakan yang menguntungkan dari segi organisasi, bahwa proses kaderisasi di Partai Demokrat berjalan. "Memasang (posko) itu kan proses keseriusan pengenalan terhadap pemilih," tandasnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Demokrat Jatim, Kuswanto menuturkan, Soekarwo tidak menjadi jurkam selain untuk menjaga netralitas sebagai gubernur juga menjaga stabilitas dan kelangsungan pemerintahan di Jatim. Kalau Pakde cuti untuk menjadi jurkam, lalu wakilnya (Saifullah Yusuf) juga cuti maka akan terjadi kekosongan pemerintahan. Konsekuensi logis sebagai gubernur, Pakde tetap akan menjaga stabilitas dan kelangsungan pemerintahan di Jatim, jelasnya. Baca: Soekarwo: Hindari Korupsi, Cari Pemimpin yang Berintegritas Tetapi sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Pakde Karwo dipastikan total dalam memenangkan Khofifah-Emil, pasangan yang diusung Parpolnya bersama sejumlah Parpol lain, termasuk Golkar dan Hanura. Pakde dalam kaitan sebagai gubernur, tentu harus netral dan itu terbatas pada jurkam. Tapi untuk strategi pemenangan yang lain, itu (memenangkan Khofifah-Emil) merupakan kewajiban bagi Pakde sebagai ketua dari Parpol pengusung, tandasĀ  Kuswanto.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.