Sempat Patah Kaki, Akhirnya Atik Berangkat ke Tanah Suci

AKHIRNYA BERANGKAT HAJI: Atik Mistar bersama suaminya di Asrama Haji Embarkasi Sukolilo (AHES) Surabaya, Jumat (20/7). | Foto: Barometerjatim.com/NANTHA LINTANG
SURABAYA, Barometerjatim.com Rasa syukur tak henti-hentinya diucapkan Atik Mistar (48 tahun), calon haji (calhaj) asal Bondowoso. Keberangkatannya yang sempat tertunda karena harus menjalani operasi patah tulang, Jumat (20/7) hari ini akhirnya bertolak ke Tanah Suci.
Sedianya, perempuan 48 tahun itu berangkat ke Arab Saudi bersama kloter dua, Senin (16/7) lalu. Namun karena bermasalah dengan tulang kakinya, tim dokter melarangnya berangkat dan memintanya menjalani operasi terlebih dahulu.
Rabu (17/7), didampingi suami dan anaknya, Atik akhirnya menjalani operasi di Rumah Sakit Haji Surabaya. Selanjutnya, Kamis (19/7) malam, usai menjalani operasi, dokter mempersilakan Atik bergabung dengan jamaah kelompok terbang (kloter) delapan.
Baca: Kisah Mukena Khofifah untuk Muslimah Rohingya
Kloter delapan diterbangkan pada Jumat (20/7) hari ini, pukul 00.25 WIB dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo menuju Bandara Madinah menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomer penerbangan SV 5413.
Atik menuturkan, dia mengalami patah tulang kaki akibat jatuh setelah terpeleset di rumahnya. Saya terpeleset di rumah waktu dua hari menjelang berangkat ke Asrama Haji Surabaya, ungkapnya.
Saat dibawa ke dokter, Atik dinyatakan harus menjalani operasi, tapi istri Mahfud (58) ini menolaknya. Saya nekat berangkat ke Surabaya bersama suami memakai kursi roda, lanjutnya.
Baca: Pikun, Hendak ke Tanah Suci Serasa Masih di Sawah
Namun sesampainya di Asrama Haji Embarkasi Sukolilo (AHES) Surabaya Senin lalu, tim dokter mengharuskannya untuk dioperasi. Jika tidak, Atik bisa tidak akan berjalan selamanya.
Lantaran niat yang besar untuk menunaikan haji, doanya pun dikabulkan Allah Swt. Alhamdulillah, sehari setelah kaki saya dioperasi, dokter membolehkan saya terbang ke Tanah Suci tapi ikut rombongan kloter delapan, katanya semringah, sembari mengucap syukur.